NUSANTARANEWS.CO – Irman Gusman anak kedua dari 14 bersaudara lahir dan besar di lingkungan keluarga pengusaha sekaligus pendidik, Ayah Drs. H. Gusman Gaus dan Ibu Hj. Janimar Kamili. Tak heran jika Irman mengidentifikasi diri sebagai pengusaha sekaligus pendidik.
“Panggilan jiwa saya adalah sebagai pendidik. Kalaupun sebagai pengusaha, saya lebih memilih menjadi pengusaha yang dapat memberikan inspirasi dan mengutamakan pengetahuan, atau menjadi pengusaha yang berbasis pengetahuan, atau knoledge-based entrepeneur,” kata Irman, Anggota Dewan Penyantun Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB).
Irman Gusman menjabat pula sebagai Ketua Yayasan Amal Bhakti Mukmin Indonesia (Albani), pengelola lembaga pendidikan Akademi Manajemen dan Ilmu Komputer (AMIK) Padang, yang didirikan ayahnya sejak tahun 1990. Di tangan Irman, sejak tahun 2002 status AMIK ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Indonesia, yang menujukkan wujud kepedulian seorang anak daerah Irman Gusman terhadap kemajuan pendidikan dan kuatnya keinginan memasyarakatkan teknologi informasi ke kalangan generasi muda Sumatera Barat.
Sebagaimana visi dan kepribadian pemiliknya Irman Gusman, STIMIK Indonesia didesain mampu menghasilkan sumberdaya manusia berkarakteristik tiga hal, mempunyai profesionalisme dan dasar keahlian yang memadai, memiliki jiwa kewirausahaan yang tangguh, dan menjunjung tinggi budi pekerti dan perilaku Islami.
Pada masanya ayah Irman Gusman Drs. H. Gusman Gaus sudah dikenal sebagai tokoh terkemuka Sumatera Barat, yang antara lain pernah tercatat sebagai pengurus teras Kadin Sumatera Barat, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), Wakil Ketua Orwil ICMI Sumatera Barat, Ketua Orsat ICMI Kota Padang, dan penasehat Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat.
Bahkan, jika ditarik ke belakang sang kakek H. Kamili juga tergolong tokoh masyarakat terkemuka Sumatera Barat pada masanya, antara lain sebagai saudagar emas ternama sepanjang tahun 1950-1960-an, Aktivis mesjid berkiprah memajukan Islam seperti membesarkan Pondok Pesantren Rawalib.
Pulang dari Amerika bergelar MBA mudah saja bagi Irman mencari pekerjaan, semisal berkarir di berbagai PMA, atau multinational companies, atau di BUMN dengan sejumlah besar gaji. Tapi ia memilih jalur sebagai enterpreneur dengan pekerjaan pertama membenahi sebuah perusahaan keluarga yang sedang terbelit masalah keuangan.
Kecintaan pada keluarga membuat semua beban dan tantangan yang saya hadapi terasa ringan. Saya harus tinggal di lokasi pabrik, bertahun-tahun, jauh dari keramaian dan kesenangan, bekerja siang malam agar perusahaan keluarga ini selamat dan sehat kembali.
Tanpa semangat kewirausahaan, idealisme, keyakinan yang kuat, dan dukungan semua pihak mustahil saya mampu mengemban amanat keluarga ini,” kata Irman yang selalu bersikap akrab dengan bawahan. Irman berhasil memulihkan kondisi perusahaan menjadi lebih sehat, mandiri, menguntungkan, dan menjadi salah industri pengolahan kayu terpadu di Sumatera Barat berorientasi ekspor 100 persen.
Irman Gusman bukan lagi pengusaha daerah sebatas Sumatera Barat, atau pengusaha nasional sebatas Indonesia, ia bahkan telah melebarkan sayap sebagai pengusaha sukses yang layak bergaul dan diperhitungkan di dunia internasional. Irman selalu mendapat undangan khusus menghadiri acara-acara tingkat dunia yang diselenggarakan oleh World Economic Forum (WEF).
WEF adalah organisasi nirlaba internasional yang berkomitmen memperbaiki tata-kelola negara-negara di dunia, seperti mengadakan pertemuan New Asian Leader dan East Asia Economic Summit. Untuk tingkat dunia WEF mengadakan pertemuan tahunan para pemimpin dunia di Davos, Swiss yang juga selalu dihadiri Irman Gusman berkumpul dan berbicara secara bebas dan informal mencari solusi dalam rangka mempercepat penyelesaian masalah-masalah global khususnya bidang ekonomi bagi pengembangan masyarakat global.
“Kehadiran saya pada acara-acara yang diadakan oleh World Economic Forum tersebut merupakan upaya untuk memanfaatkan dan memaksimalkan jaringan global bagi sebesar-besarnya peningkatan kesejahteraan rakyat. Insya Allah bermanfaat bagi pembangunan bangsa ini di masa depan,” kata Irman, menegaskan bahwa semua langkah-langkah idealismenya adalah demi bangsa.
Selain aktif di WEF, Irman Gusman juga tercatat sebagai anggota International Business Advisory Council (IBAC) pada Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Internasional (World Trade Organization/WTO), berkedudukan di Lausanne, Geneva, Swiss. (Restu Fadilah)