Sajak-sajak Ayu Apriliyanti

sajak, sajak ayu apriliyanti, mata uang dunia, lilin putih, sebatang lilin, sajak indonesia, sajak penyair, penyeir indonesia, puisi indonesia, puisi nusantara, nusantaranews
Sebatang Lilin. (Foto: Ilustrasi/Pixabay)

Sajak-sajak Ayu Apriliyanti

 

Mata Uang Dunia

Saat ini kau diperjual belikan
Ku tak mengerti apa sebabnya
Kau hilang, rusak moral bangsa
Dari yang balita sampai yang tua
Kau dikalahkan rupiah
Dibeli sang pemilik tahta
Penguasa singgasana

Purwokerto, 25 Febuari 2019

Aku Sebatang Lilin

Aku hanya sebatang lilin
Yang berpijar begitu redup
Diantara ribuan lampu yang sinarnya terang
Tapi ku coba terus berikan sinarku

Aku hanaya sebatang lilin
Yang rela membakar tubuhku
Tuk menerangi malam
Dalam sunyi
Samar-samar ku
Tetap menerangimu

Purwokerto, 23 Febuari 2019

Lilin Putih

Ku jumpaimu diantara lubang ventilasi, yang bedebu
Kunyalakanmu dengan hati-hati
Kenapa?
Karena korek api yang kupunya tersisa sebiji
Dengan api yang akan terus mengikis tubuhmu
Dan sinarmu yang perlahan mulai redup
Kujalani malam sunyi ini
Sampai akhirnya waktu menghilangkan api dari tubuhmu

Kini kurindu pada bias-bias bayangmu
Dengan lara didada
Ku harus belajar merelakanmu
Bahwa kini sosokmu telah tiada dihidupku

Purwokerto, 23 Febuari 2019

 

 

Ayu apriliyanti. Alamat ponpes alhidayah karang suci, Purwanegara, Purwokerto utara.

 

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com

Exit mobile version