Sajak Nabila Septiana Faresi

Sajak Nabila Septiana Faresi
Nabila Septiana Faresi. (Foto: Dok. Pribadi)

Secarik Surat

Dialog pena dengan kertas kudengar
Berbisik dengan merdunya
Perpaduan hitam, putih beriringan
Mengusir sendu yang menggema
Tersampaikan oleh burung diangkasa

Purwokerto, 20 September 2019

 

Bakpia

Di Yogyakarta cinta kita terbungkus kotak kardus bakpia
Yang dipanggang dengan api menyala
Menghasilkan aneka rasa
Seperti rasaku yang menunggu bibirmu memakannya dengan rindu

Purwokerto, 20 September 2019

 

Dieng

Selamat pagi
Fajar mengintip malu-malu dibalik kabut tebal
Bergandengan dengan bau belerang
Dinginnya menusuk tulang
Seperti sikapmu yang tak kunjung memberi kepastian

Purwokerto, 21 September 2019

 

Pelangi

Bila aku rindu ia sering muncul tiba-tiba
Melukis lekungan warna di wajahmu
Hanya sebentar saja
Karna hilang di makan sang surya

Aku takkan bisa menyentuhmu
Hanya bisa memandang indahmu
Menanti hadirmu lagi
Setelah rintik hujan menetes di pipi

Purwokerto, 20 September 2019

 

Mawar

Merah merekah warna
Duri-duri tajam penjaga
Mahkota mekar hiasi tudung
Sejukan hati bila dipandang
Menyiram akan menumbuhkan sayang
Memetik akan merusakmu

Purwokerto, 30 September 2019

 

Teman Berjuang

Kita adalah sepasang sepatu
Kau kanan, aku kiri
Yang menapaki jalan terjal, semak berliku, dan bebatuan
Berlari kencang meski takut akan kelelahan
Selalu bersama tak bisa bersatu
Mencapai tujuan yang sama dengan langkah yang berbeda

Purwokerto, 30 September 2019

 

 

 

 

Biodata penulis:

Nabila Septiana Faresi, lahir di desa Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas, pada 06 September 2001. Saat ini, dia tercatat sebagai mahasiswi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, prodi PAI (Pendidikan Agama Islam). Alamat rumah: desa Darmakradenan RT 1 RW 7, Ajibarang, Banyumas 53163.

Exit mobile version