Rusia-Cina Mulai Menunjukkan Aliansi Strategis Menghadapi Barat

Rusia-Cina Mulai Menunjukkan Aliansi Strategis Menghadapi Barat
Rusia-Cina mulai menunjukkan aliansi strategis menghadapi barat.

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Rusia dan Cina kini secara terbuka mulai menunjukkan hubungan strategis mereka. Mulai dari show of force armada kapal perang mereka yang berlayar di sekitar pulau utama Jepang hingga pengerahan penerbangan pesawat pembom ke zona pertahanan udara Jepang dan Korea Selatan.

Menteri Pertahanan Jepang Kishi Nobuo langsung mengungkapkan kekhawatiran atas penerbangan bersama yang dilakukan oleh pesawat pembom Rusia dan Cina tersebut yang terbang melintasi perairan antara pulau Okinawa dan Pulau Miyako di Jepang barat daya.

Betapa tidak bila peristiwa ini merupakan penerbangan yang ketiga kalinya secara bersama antara Rusia dan Cina di dekat wilayah teritorial Jepang.

Intensitas tinggi latihan perang Rusia dan Cina belakangan ini, menunjukkan bahwa kedua negara memang telah siap untuk menghadapi ancaman Amerika Serikat (AS) dan sekutu baratnya di kawasan regional Asia Pasifik dengan memperdalam koordinasi militernya.

Bahkan Menteri Pertahanan Rusia dan Cina, Sergei Shoigu dan Wei Fenghe telah menandatangani pakta bilateral baru yang mempererat hubungan pertahanan kedua negara dalam skala luas – termasuk kerjasama di antariksa.

Bukan hanya itu, kedua negara juga semakin menunjukkan hubungan mesranya di bidang diplomatik dan ekonomi. Seperti berbagi pendekatan ke Iran, Suriah dan Venezuela, dan baru-baru ini menghidupkan kembali dorongan untuk mencabut sanksi PBB terhadap Korea Utara.

Dalam bidang ekonomi, Rusia adalah pemasok senjata terbesar ke Cina dan pengekspor minyak terbesar kedua. Sedangkan bagi Rusia, Cina adalah mitra dagang utama negara dan sumber utama investasi dalam proyek energinya, termasuk pabrik LNG Yamal di Lingkaran Arktik dan pipa Power of Siberia, proyek gas senilai US$55 miliar yang merupakan proyek terbesar dalam sejarah Rusia. .

Kerja sama strategis Rusia-Cina semakin mengokohkan posisi Rusia dalam panggung politik dunia – sementara Cina dapat memperoleh akses ke teknologi militer canggih.

Yang pasti, aliansi Rusia-Cina berada di luar kendali barat sebagai kekuatan baru Abad 21 dalam mengahadapi hegemoni AS dan Barat. (Agus Setiawan)

Exit mobile version