Rindu Tak Ingin Disampaikan
Bayangan kelam terus menghampiri
Ingin pulang ingin kembali
Rindu telah melanda membuat raga tak tau arah
Kau coba menghibur diri dengan kesana kemari
Memutar-mutari sepanajang ring road
Pikiran penuh melebihi ramainya malioboro
Emosi memuncak setinggi merapi
Detak jantung mengikuti lonceng andong lalu-lalang
Resah gelisah suara kalbu
Rindu membuat kau tersipuh dan akhirnya membisu
Tak disangka dan tak terduga bila jiwa kian merana
Terhengit-hengit menyentuh sanubari
Meniti hari kucoba menata hati
Hingga terdiam menampung telaga airmata
Karena perkara satu hal bibir membungkam kaku
“Ibu Aku Rindu”
Yogyakarta, 10 November 2019
Kabul
Terlalu mudah kau ucapkan
Ternyata cukup buat celaka
Terlalu mudah menggerakan bibir
Hingga urat kata tak lagi terbendung
Terucap kata pengganti do’a
Keluar tanpa memikirkan etika, petaka,
Bibir nyinyir,lidah tak bertuan
Tak ada kata penyesalan
Tanpa disadari bibir dan lidah benar-benar mencekam
Menggrogoti tubuh dan sanubari.
Yogyakarta, 13 April 2019
Perempuan
Embun pagi membangun mimpi
Sampailah hidup dalam realiti
Kian hari kian berganti
Dari sang pajar datang hingga kembali
Dulu subahanallah kini inalilah tak ada yang tau
Demi meramu bersamamu, dengan korbankan segalanya
Kehilangan sari-sari muda, hingga menua lebih dulu
Parfum alami dari keringat tubuh letih
Beriaskan debu dan bumbu
Hingga lupa menyirami tubuh usang itu
Yogyakarta, 02 November 2019
Maskot
Riuh ramai jalan jogja tanpa jeda
Ku lihat sebuah patung maskot dipojok sana
Tersenyum padaku, ku berjalan menghampirinya
Karena daya tariknya seolah merestui kedatangan tamu dikotanya
Jadi rebutan bak idola berebutan untuk bersua dengannya
Terus tersenyum seakan tak bisa melepas senyumannya
Padalah dengan rupa yang sudah tak sempurna
Banyak perubahan yang ada karena termakan usia
Malioboro, 10 November 2019
Selasa Wage
Malioboro beristirahat tak ingin diganggu
Sepanjang jalan terlihat lengang
Dari sisi barat maupun timur
Tanpa para pejuang rupiah
Tanpa hiruk pikuk transaksi jual beli
Tanpa suara tawar menawar
Tanpa terganggu kanalpot resing
Malioboro beristirahat tak ingin diganggu
Hanya ingin mendengar tawa ceria
Berlari bersama dan keakraban massa
Malioboro, 23 September 2019
Timah
Perampasan ruang-ruang hidup terus digerus
Pernapasan rakyat semakin sempit
Menggali lubang-lubang kuburan masa depan
Diambil, dicungkil sampai inti bumi
Hanya untuk kesejahteraan sendiri
Yang kaya semakin jaya yang miskin semakin duafa
Dengan janji-janji sebuah materi
Apa boleh buat rayuan maut sangat memikat
Untuk kentungan yang tak seberapa membuat
Masyarakat menjerit melarat
Akibat aparat-aparat yang tak bertanggung jawab
Penulis: Wulan Dari, Mahasiswi asal Tempilang Desa Tanjung Niur, Dusun SIka, Bangka Belitung. Punya hobi menari, traveling dan kulineran. Bisa dihubungi via email: wulandari.chan99@gmail.com dan Instagram: Wulandari090718.