Puskesmas dan Desa Terpencil Akan Terhubung Lewat Satelit

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara. Foto Richard Andika/ NusantaraNews.co

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara. Foto Richard Andika/ NusantaraNews.co

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyampaikan rencananya untuk menggunakan satelit high throughput (high throughput satellite/HTS) demi menyebarkan koneksi internet di berbagai daerah yang tidak terjangkau Palapa Ring.

“Kami sedang melakukan procurement untuk satelit HTS. Rencananya persiapan ini, soal slot orbit dan lainnya, akan selesai pada 2018, lalu perlu tiga tahun untuk merakit satelitnya, sehingga baru diluncurkan pada 2021,” ujar Rudiantara, di Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Dia menjelaskan kenapa memakai satelit HTS, sebab Indonesia memiliki PR harus menghubungkan sekitar 10.000 puskesmas, 70.000 desa, kemudian Koramil, dan lain-lainnya. “Karena itu, Palapa Ring akan masuk ke kota-kota atau kabupaten, sedangkan satelit akan meliputi daerah yang tidak terjangkau Palapa Ring,” kata Rudiantara.

Program Palapa Ring sendiri ditargetkan selesai pada 2018. Di tahun itu, menurut Rudi, seluruh kota dan kabupaten yang ada di wilayah terpencil atau terluar Indoneisa sudah dilalui oleh kabel serat optik. Maka, operator telekomunikasi bisa menyebarkan koneksi internet atau sinyal komunikasi di sana.

Kendati demikian, lanjut dia, Palapa Ring saja tidak akan cukup untuk menyambungkan seluruh Indonesia. Setelah kabel serat optik, yang merupakan penyedia akses utama telekomunikasi yang terpasang, masih ada daerah terpencil yang sulit dijangkau.

Kini, Palapa Ring sendiri berjalan dalam tiga proyek yang berkesinambungan, yakni pembangunan kabel serat optik bawah laut di kawasan Indonesia Barat, Tengah, dan Timur.

Proyek Palapa Ring Barat dikerjakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, total panjang kabel serat optik yang digelar adalah 1.242 kilometer. Kabel tersebut bakal meliputi segmen Tanjung Bembam Batam – Tarempa (sepanjang 369 km); segmen Tarempa – Ranai (322 km); segmen Ranai – Singkawang (352 km); dan segmen Sekanah Daik Lingga – UQJ Bintan Tanjung Bembam (199 km).

Selanjutnya, tahap kedua adalah pembangunan kabel serat optik bawah laut dari Batam – Karimun – Tebing Tinggi – Bengkalis – Siak, serta segmen Daik Lingga – Kuala Tungkal. Proyek Palapa Ring Tengah akan menggelar kabel serat optik sepanjang 2.700 kilometer. Wilayah yang dijangkau antara lain Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud).

Sedangkan Palapa Ring Timur akan menjangkau 35 kabupaten/kota yang tersebar dan menjangkau wilayah propinsi Nusa Tenggara Timur (2 kabupaten), Maluku (3 kabupaten), Papua (23 kabupaten), dan Papua Barat (7 kabupaten). Total panjang jaringan Palapa Ring mencapai 8.454 km yaitu 50 persen merupakan kabel fiber optik laut, 45 persen kabel fiber optik darat, dan 5 persen microwave links.

Pewarta: Ricard Andhika

Exit mobile version