Peristiwa

Kilas Balik 8 Juli 1976, Satelit Palapa A1 Diluncurkan dari Kennedy Space Center

Mengenang-Indosat
Satelit. Foto: Ilustrasi

NUSANTARANEWS.CO, JakartaSatelit Palapa A1 diluncurkan pada 8 Juli 1976 dari Kennedy Space Center dengan menggunakan roket Delta 2914. Disebutkan, Palapa A1 yang telah diluncurkan tersebut beroprasi mulai 9 Juli 1976 hingga 1983 di 83 BT.

Sejak 1967, satelit-satelit di Indonesia mulai beroperasi yang membuat negara ini menjadi negara ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik dengan menggunakan Satelit GSO. Dengan kata lain, sejak awal tahun 1970-an Indonesia sebetulnya sudah aktif memasuki dunia antariksa dengan Satelit Palapa.

Presiden Soeharto bahkan membangun 9 Stasiun Bumi, 1 stasiun kontrol utama dan pengadaan 2 satelit yakni Palapa A1 dan Palapa A2. Total 10 stasiun dibangun Soeharto dalam rentang waktu 17 bulan. Sementara 30 stasiun bumi lainnya juga dibangun untuk dioperasikan Perumtel.

Tak dapat dipungkiri, presiden ke-2 RI Soeharto adalah sosok pemimpin visioner, ahli strategi yang berpikir jauh melampaui zamannya dalam mepersiapkan masa depan NKRI. Buktinya, sejak tahun 1969 Pak Harto telah membangun Stasiun Bumi di Jawa Barat yang dinamainya Satelit Palapa.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan dan Unhas Makassar Tandatangani MoU

Pemberian nama Palapa yang diambil dari Sumpah Palapa pada zaman kerajaan Majapahit itu bukanlah tanpa maksud dan tujuan. Sumpah Palapa yang diucapkan oleh seorang Maha Patih yang bernama Gajah Mada pada abad ke-14 merupakan simbol kekuatan negara dalam menyatukan seluruh wilayah Kepulauan Nusantara.

Terlepas dari itu, dunia kini memang telah menjadi sebuah kampung kecil karena teknologi satelit sudah menembus batas-batas negara. Dan perkembangan teknologi satelit komunikasi yang dahsyat merupakan fenomena sangat menarik di abad 21. Sebab, abad 21 merupakan abad ruang angkasa dengan teknologi satelit sebagai tulang punggungnya.

Satelit telah menjadi teknologi strategis karena memiliki fungsi sebagai indera pendengaran, indera komunikasi, juga indera penglihatan, bahkan bisa menjadi kaki dan tangan sebuah negara bangsa. Satelit merupakan aset strategis dunia masa depan, bahkan dengan teknologi militer bisa menjadi alutsista yang mematikan seperti program Star Wars Amerika Serikat dan Uni Soviet pada masa Perang Dingin (Cold War).

Baca Juga:  Pesawat Yang Hlang Kontak di Nunukan Berhasil Ditemukan. Pilot Selamat dan Mekanik Meninggal

Satelit merupakan aset negara yang strategis. Satelit telah menjadi bagian dari hajat hidup orang banyak sehingga harus dikuasai oleh negara. Karena satelit yang terintegrated dengan teknologi komunikasi dan teleskop merupakan pancaindera suatu negara. Satelit dapat dipakai meramalkan iklim, memetakan daratan, memotret lokasi, mengindera sumber kekayaan alam, dan menjadi alat navigasi seperti GPS dan lain sebagainya. Tanpa satelit, Indonesia menjadi buta dan tuli.

(eda)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,050