05
Penadah bintang bekas berkeliling galaksi
Mencuci kelip tersisa
Dengan air terakhir dari Jupiter
Lintang mati itu didaur ulang
Menjadi mimpi buruk
Agar obat mual kejiwaan
Terjual bebas
Di sebuah kota susun
Dimana penghayat benda
Mengejar kebosanan
Secara berjamaah
06
Ia menempa topengnya sendiri
Langsung di wajahnya
untuk menutup mata
Atau menutup telinga
Dengan selalu tersenyum
Tangan kirinya memahat
Tanpa pernah selesai
Dan tangan kanan mengabadikannya
Namun ia sudah lupa
Wajahnya sendiri
07
Laki-laki telah memanjangkan nyalinya
Untuk menghadapi laki-laki lainnya
Masing-masing ingin meledakkan
Habitatnya sendiri dengan pom bensin
Anak laki-laki yang menghabiskan pagi
Untuk memandang bunga mekar
Akan dilempar Molotov
Agar dengan tubuh koyak
Ia tumbuh dengan mengaborsi dirinya
08
Dalam bilik-bilik berukuran kuburan
Laki-laki mengunduh imajinasi senggama
Sepanjang malam
Tak tergoyah karena pulsa menipis
Atau sinyal menjauh
Demi secercah ejakulasi
Sebelum memakai agama
Dipintu kamar mandi umum
Saat dini hari tiba
09
Pada balkon
Ia berpikir tentang instalasi seni
Di toilet umum
Pohon trembesi
Di ruang tamu
Seketika penari
Di rel kereta api
Lukisan puisi
Di lampu merah
Sandiwara jenaka
Dalam penjara
Untuk menumbuhkan kekasih
Dari jarak jauh
10.
Ahli nujum tak mampu memanggil gerimis
Kegagalan memantrai langit
Sesaji ketulusan dan embun hutan sirna
Aspal dan beton
tak bisa mempersembahkan hujan
Seperti kicauan di layar berkedip
Tak bisa memunculkan
Mata air
Baca: Puisi Urban I
Gracia Asriningsih, lahir di Jogjakarta, lulusan jurusan Sastra Prancis, Fakultas Sastra 1994, UGM dan Master Desentralisasi dari Universitas Paris 8 (2004) Prancis. Kini bekerja sebagai penulis lepas dan penerjemah. Telah menerbitkan 2 novel ‘Place Monge’ dan ‘Sesiang Terakhir’ serta 1 kumpulan puisi Bilingual ‘hampir aku tetapi bukan.’ Tahun 2012, ia menjadi penyair keliling dalam Festival Pernyair International Indonesia. Editor buku Menolak Hukuman Mati, Perspektif Intelektual Muda (2015).
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com.