Puan Maharani Diusulkan Menjadi Cawapres Jokowi

Menteri Puan Maharani usai rapat tingkat menteri di kantornya, Kamis (28/9/2017). Foto Richard Andika/ NusantaraNews

Menteri Puan Maharani usai rapat tingkat menteri di kantornya, Kamis (28/9/2017). Foto Richard Andika/ NusantaraNews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Cucu Presiden RI Pertama, Puan Maharani diusulkan menjadi menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Nama Puan diajukan oleh politikus PDI Perjuangan Erwin Muslimin Singajuru untuk mendampingi calon presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diusung oleh PDI Perjuangan. .

“Saya melihat dengan pertimbangan yang realistis, pak Jokowi harus mempertimbangkan calon wakil presiden perempuan. Kalau saya, subyektifnya Mbak Puan,” kata Erwin kepada wartawan, Jakarta, Rabu (8/3/2018).

Menurut Erwin, dengan pilihan cawapres perempuan, Jokowi bisa lebih menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu dan persoalan gender. Dalam sejarah republik ini, hematnya, baru sekali perempuan menjadi kepala negara, yakni Megawati Soekarnoputri yang merupakan ibu kandung Puan.

Namun, lanjut Erwin, proses yang mengantarkan Megawati menjadi Presiden RI berbeda dengan sekarang. “Kala itu, pemilihan presiden belum secara langsung dilakukan oleh rakyat melalui pemilu,” ujarnya.

Pilihan tersebut, kata Erwin, akan baik bagi PDI Perjuangan. Puan merupakan pilihan rasional untuk regenerasi kepemimpinan di internal PDI Perjuangan. Erwin pun yakin partai koalisi akan menerima pilihan Jokowi ini. Namun, sambung dia, persoalannya yang mungkin mengganjal Puan menjadi pendamping Jokowi, hasil survei atau elektablitas Jokowi.

“Masih aman atau tidak memilih cawapres dari perempuan dan kalangan PDIP sendiri,” kata dia.

Erwin juga mengatakan, jika hingga jelang pendaftaran pilpres mendatang Jokowi berada di angka persentase aman maka calon wakil presiden perempuan untuk mendampingi Jokowi bisa direaliasikan. Kendati demikian, dia menambahkan, pilihan wakil presiden menjadi sepenuhnya hak Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Pewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.

Exit mobile version