NUSANTARANEWS.CO, Washington — Proyek rekayasa digital jet tempur F-16 Angkatan Udara Amerika. Ada kabar menggembirakan datang dari Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang ingin membuat F-16 “digital” sebagai upaya untuk mempertahankan jet tempur paling produktifnya. Dilaporkan Defence News bahwa selama empat tahun ke depan, Angkatan Udara akan membuat replika dengan menggunakan dua F-16 dari boneyard atau pangkalan udara yang menjadi “kuburan” ribuan beragam jenis pesawat di Tucson, Arizona.
Replika tersebut diharapkan nantinya dapat mensimulasikan keausan di masa depan sehingga lebih memudahkan dalam pemeliharaan dan peningkatan, serta menyediakan jalur bagi layanan untuk menemukan sumber manufaktur baru bagi suku cadang F-16.
Menurut juru bicara komando Air Force Materiel mengatakan bahwa, Wichita State University’s National Institute of Aviation Research (NIAR) akan membuat replika digital tersebut dengan proyeksi anggaran sebesar US$27 juta. Dan pada kontrak tahap pertama akan dikucurkan US$ 19 juta pada September mendatang.
“Tujuan kami membuat replika 3D skala penuh adalah untuk membantu mengatasi keusangan suku cadang di masa depan dan mengurangi risiko rantai pasokan agar kami tidak harus bergantung pada sumber dan proses manufaktur lama,” kata Letnan Satu Connor Crandall, manajer program di kantor program F-16, yang akan mengawasi upaya proyek tersebut.
“Sehingga kami akan memiliki model dan desain 3D yang dapat kami kirim ke produsen yang kami pilih,” tambahnya.
Lockheed Martin, sebagai produsen asli F-16, akan menerima imbalan akses ke model digital untuk menyediakan model dan keahlian teknis sebagai subkontraktor NIAR, ungkap juru bicara.
NIAR nantinya akan menguliti dan mengidentifikasi setiap bagian komponen dan membuat katalog – lalu dipindai laser dengan ketelitian tinggi. Selanjutnya NIAR akan membuat replika digital berdasarkan kepingan-kepingan katalog tersebut.
Sayangnya, Angkatan Udara tidak berencana untuk membuat replika mesin F-16. Mereka hanya membuat versi digital untuk beberapa sistem yang biasanya paling sering membutuhkan perawatan seperti kontrol lingkungan, sistem hidrolik dan bahan bakar.
Seperti diketahui, Angkatan Udara AS memiliki lebih dari 1.000 jet tempur F-16 era 1970-an yang merupakan bagian terbesar dalam inventaris jet tempurnya. F-16 boleh dikatakan adalah jet tempur yang paling efisien dan stabil dalam kesiapan tempurnya selama ini. (Agus Setiawan)