Produksi Listrik PGE Kini Capai 2.233 GWh

sumur produksi pertamina geothermal area ulubelu. Foto VIVA.co.id

sumur produksi pertamina geothermal area ulubelu. Foto VIVA.co.id

NUSANTARANEWS.CO – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), hingga kuartal III/2016 mencatatkan produksi listrik dari pembangkit panas bumi sebesar 2.233 giga Watt hour (GWh).

Capaian itu melampaui target yang ditetapkan perseroan sebesar 2.216 GWh. “Hingga akhir 2016, PGE menargetkan produksi listrik dari pembangkit panas bumi sebesar 3.075 GWh,” ujar Sekretaris Perusahaan PGE Tafif Azimudin melalui siaran persnya yang ditulis Sabtu (22/10/2016).

Produksi listrik PGE berasal dari lima unit Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan total kapasitas 235 megawatt (MW) di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Kamojang-Darajat, Jawa Barat; empat unit PLTP Lahedong berkapasitas 80 MW di WKP Lahedong, Sulawesi Utara; dan dua unit PLTP Ulubelu berkapasitas 55 MW di WKP Gunung Way Panas, Lampung.

Menurut Tafif, saat ini PGE menjalankan delapan proyek panas bumi, baik steam field maupun PLTP. Lima proyek pengembang energi panas bumi yaitu di Kamojang, Karaha, Lahendong, Ulubelu, dan Lumut Balai. Sementara, proyek steam field, PGE tengah, menggarap proyek Hululais dan Sungai Penuh. Serta, empat proyek tahapan eksplorasi, yaitu Bukit Daun, Margabayur, Lawu, dan Seulawah.

“Infrastruktur di Bukit Daun dengan membangun jalan masuk ke hutan lebih dari 20 kilometer sudah finalisasi, rencana Oktober sudah mulai bor eksplorasi,” ungkap Tafif.

Dari seluruh proyek tersebut sudah selesai dua PLTP, yakni Kamojang Unit 5 dan Ulubelu Unit 3. Hingga akhir 2016 PGE memproyeksikan dua PLTP lainnya, yakni Lahendong Unit 5 dan Karaha Unit 1 juga akan tuntas.

“PGE merupakan perusahaan nasional dengan sumber daya manusia lokal yang menangani 11 proyek pengembangan dan empat proyek eksplorasi secara paralel. Tidak ada perusahaan geotermal manapun di seluruh dunia, termasuk Amerika, Selandia Baru dan Islandia yang sangat maju dalam pemanfaatan geotermal , yang pernah melakukan pekerjaan serupa paralel sebanyak itu,” papar Tafif.

Menurut Tafif, hal ini tidak lepas dari kekuatan PGE di sisi hulu yang didukung penuh Pertamina, baik dari teknis operasional dan pendanaan.

Sebelumnya Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yunus Saefulhak optimistis, PGE bisa mencapai target produksi listrik dari pembangkit panas bumi hingga akhir 2016. Hal ini didukung dengan tambahan kapasitas pembangkit yang dioperasikan.

Tambahan kapasitas pembangkitan dari semula 462 MW menjadi 557 MW dari PLTP Ulubelu yang mulai beroperasi pada Juli 2016 sebesar 55MW dan Lahendong Unit 5 yang beroperasi pada September 2016 sebesar 20 MW.

“Pada Desember 2016 PGE akan COD lagi Lahendong 20 MW sehingga target produksi listrik PGE tahun ini saya kira akan tercapai,” kata Yunus. (Andika)

Exit mobile version