Praduga

Praduga (Ilustras). By NusantaraNews

Praduga (Ilustras). By NusantaraNews

Faiz Adittian Ahyar

PRADUGA

Jika aku mencuri
Lalu kau laporkan polisi
Dengan hukuman apa harus
Kutuliskan puisi

Padahal dalam UU
Banyak kata yang tidak
Berkenan dan membual
Hingga kau sedikit sebal

Jika penyidik
Sedikit rumit
Menjejal pertanyaan
Kapadaku yang gagu
Aku hanya melempar gemuyu
Padanya yang telah berpusing ria
Merayuku untuk mengaku
Atas tindakanku

Namun tak akan
Kujawab dahulu
Sebab lupa
Dan ingatanku yang semakin rapuh
Tidak ada aduan
Yang bisa dijadikan ancaman
Lantaran ibuku
Mengenalkan Tuhan padaku
Sehingga aku betul memahami sifat-Nya

Ketika penyidik sedikit
Sebal, dan memulai memaparkan matanya yang memerah
Melalui muka yang mulai berasap
Menebal pandangan
Aku takut, ia geram

Lantas, kujelaskan
Tidak ada yang mencuri kebenaran
Lantaran aku berulang kali
Menyembunyikan kata-kataku
Sehingga taip hari
Aku kehilangan puisi

Ia mengangguk dan memfonisku
Dengan pasal yang menuntut
Mewajibkan melapor
Dengan perantara pena dan ibu
Jari yang mengajari
Menulis biru laut abadi

Aku dihukum batinku sendiri
Penyair yang kehilangan puisi

Pasir Luhur, 2017

Exit mobile version