Pisang Salee Khas Aceh

Pisang Salee khas Aceh.
Pisang Salee khas Aceh/Foto: Investasi

NUSANTARANEWS.CO, Aceh – Pisang Salee khas Aceh. Pisang Salee adalah makanan khas Aceh yang dibuat dari olahan pisang yang dikeringkan oleh sinar matahari atau diasapkan dengan kayu bakar agar kadar air yang dikandungnya kering, sehingga rasa, warna, bau dan kekenyalan pisang terjaga. Pisang yang digunakankan harus yang sudah matang murni artinya bukan dikarbit.

Di provinsi Aceh, pisang Salee dapat kita jumpai di beberapa daerah dan produksi terbesarnya berada di daerah Lhok Nibong Aceh Timur.

Untuk mendapatkan Pisang Salee ini, saya memiliki pengalaman yang tak terlupakan dan melalui beberapa perjuangan. Berawal dari deringan telepon dari seorang sahabat yang akan pulang ke Jakarta, dia ingin membawa Pisang Salee sebagai oleh-oleh.

Sementara tempat tinggal saya lumayan jauh dari pusat produksi Pisang Salee di Lhok Nibong Aceh Timur yang berbatasan dengan provinsi tetangga, Medan. Tetapi hal itu tidak menjadi kendala karena canggihnya teknologi, kapan kita perlu saat itu langsung dapat di cari, tentu kita juga harus mempunyai link persahabatan yang tak pernah putus.

Sebelum saya menghubungi sahabat di Aceh Utara, saya juga mencoba mencari di kota Juang Bireuen, walaupun hari itu matahari sudah tenggelam, saya terus mencari dan saya berhasil medapatkan namun tidak seperti apa yang diharapkan, kualitasnya kurang baik, rasanya juga tidak nikmat, karena sudah beberapa hari di toko itu.

Akhirnya saya putuskan teman yang di Aceh Utara, namanya Zainal untuk pergi ke Lhok Nibong Aceh Timur, dengan menempuh perjalanan ± 2 jam. Hal ini saya lakukan sebagai bentuk tanggungjawab atas apa yang telah saya sanggupi.

Setelah Zainal sampai di Lhok Nibong Aceh Timur, dia langsung memesan Pisang Salee sebanyak 8 kg, lebih banyak dari permintaan sebelumnya. Pisang lalu di packing per 2 kg. Sebelumnya, Zaenal telah mengirim foto Pisang Salee tersebut: “Ini bu, yang baru, begitu tertulis di pesan WA nya. Karena dalam keadaan mengantuk dan sedikit pusing, matapun berkunang kunang saya melihat warnanya coklat dan kuning seperti emas, pantas susah di dapat begitu guman saya dalam hati.

Berburu Pisang Salee telah membuat saya terpaksa begadang hingga pukul 03.30, barulah selesai urusannya. Paket akhirnya dikirim via Flamboyan Tour dari Lhok Nibong ke Banda Aceh. Pisang dapat diambil di loket, begitu pesan yang tertulis di resi pengirim.  Kemudian Zainal pun kembali ke Lhokseumawe.

Karena mengantuk berat, saya pun melanjutkan tidur karena mengantuk berat. Inilah pengalaman lika-liku untuk mendapatlan Pisang Salee. Peristiwa ini menyimpan kenangan tersendiri, semua berkat pertolonganNya. Semoga Allah selalu memberikan kemudahan. chairulb06@gmail.com

Penulis: Chairul Bariah, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Almuslim, dan Anggota Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Bireuen,
Exit mobile version