Pertempuran Sengit di Marawi, Satu Tentara Tewas

Battle of Marawi

Pasukan Pemerintah Filipina di Marawi. (Foto: Reuters/CNN)

NUSANTARANEWS.CO, Marawi – Militer Filipina mengatakan bahwa pasukan pemerintah telah merebut pusat komando pendukung kelompok ISIS yang telah menguasai kota di selatan selama hampir empat bulan terakhir.

Kantor berita AFP melaporkan, pemerintah Filipina mengatakan pasukan keamanan terlibat kontak senjata sengit dalam sebuah serangan darat dan melancarkan serangan udara.

Upaya terus-menerus dilakukan pasukan keamanan untuk mengusir militan Maute yang bergabung dengan ISIS di Marawi dan diperkirakan serangan selama ini telah menyebabkan banyaknya korban tewas. Otoritas Filipina menduga, kelompok militan ini berusaha mendirikan markas ISIS di Aisa Tenggara yakni di Filipina.

Namun, kabar terbaru menyebutkan militer telah berhasil menguasai pusat kendali militan dalam sebuah operasi mematikan yang dimulai Sabtu kemarin.

“Keuntungan besar militer kami telah melemahkan kekuatan kelompok teroris dengan menyerang mereka di pusat komando dan pusat kendali mereka,” kata kepala militer Filipina Jenderal Eduardo Ano dalam sebuah pernyataan.

“Operasi berlanjut. Kami berharap musuh segera terdesak dan posisi yang sebelumnya diduduki mereka bisa dikuasai, tapi tentunya bukan tanpa pertarungan. Kami siap menghadapinya,” katanya.

Kolonel Romeo Brawner, wakil komandan operasi mengatakan bahwa militer Filipina menghadapi perlawanan terberat dalam sejumlah pertempuran, terutama ketika para militan menjadikan masjid sebagai tameng. Dan dengan telah dikuasainya markas komando militan, Brawner yakin dalam waktu dekat peperangan ini akan segera menui kesimpulannya.

“Kami yakni ini hampir berakhir, daerah di mana kelompok teroris Maute sudah mulai menyusut pergerakannya. Kami melihat perlawanan mereka sudah melemah,” katanya.

Brawner menceritakan kesulitan militer dalam melumpuhkan militan. Katanya, militan bergerak mundur saat diserang tetapi di lapangan mereka menanam alat peledak improvisasi. “Membuat kami tidak bisa maju, kami harus sangat berhati-hati,” katanya.

Dalam serangan dan pertempuran terbaru ini, satu tentara tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka.

Militan Maute dan ISIS diketahui telah menguasai kota Marawi sejak 23 Mei lalu. Pemerintah mengatakan sedikitnya 666 gerilyawan tewas dan 147 dari pihak tentara serta 47 warga sipil juga tewas.

Pasukan keamanan Filipina terus memburu para militan yang diyakini masih bertahan di kota Marawi. “Kami tidak ingin ini terjadi lagi di kota lain di Filipina,” katanya.

Diketahui, militan berusaha keluar dari Marawi untuk membangun markas di kota-kota lain. Mereka bahkan menjajaki negosiasi dengan pasukan pemerintah, barter sandera dengan garansi mereka diperbolehkan keluar dari Marawi. Negosiasi ini ditolak mentah-mentah pasukan Filipina. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Exit mobile version