Perempuan
(Kepada Kaum Ibu)
siapapun perempuan, aku anggap ibu
ia yang merahim
yang melanggengkan keperempuanannya
ia yang menyatukan
jiwa-raga
perempuan,
adalah seorang ibu
yang lahirkan para generasi maju
yang tak hanya soalkan masa lalu
tetapi menjunjung tinggi
nilai-nilai keluhuran hidup
perempuan,
seolah merpati
yang tak berhenti mengejar apa-apa
yang menjadi kebaikan
umat di dunia
perempuan,
seperti setetes air
di gurun pasir
Darmakradenan, Oktober 2019
Santri dan Sebuah Kitab di Dadanya
hari-hari kemarau
para santri menyalakan cahaya
untuk negeri
–setiap pagi
pada terik mentari
dan senja hari
berbondong-bondong
dengan tangan terbuka
Darmakradenan, Oktober 2019
Seorang Laki-laki di Hati Para Pecinta
aku bersaksi,
bahwa tiada laki-laki
selain kau
Darmakradenan, Oktober 2019
Pesan Aisyah Ra
Untuk kaum hawa
kepakan sepasang sayap-mu
wahai perempuan sejati
sebab,
hidup hanyalah numpang ngopi;
numpang tidur;
numpang hidup;
kepakan sayapmu
wahai kaum hawa
sebab,
hidup hanyalah
panggung sandiwara
Darmakradenan, Oktober 2019
Buku dan Hati Pecinta
aku membaca-baca
tumpukan buku
yang kau berikan kepadaku
kuhayati
satu persatu
kubaca
satu persatu
aku membaca-baca
mantra-mu
yang tertuang
di tiap lembaran buku
dan cover
yang beraroma abu-abu
aku membaca-baca dirimu
melalui ceritamu
dalam tumpukan buku
di kamarku
Darmakradenan, Oktober 2019
Riwayat Penulis
Yanwi Mudrikah, lahir di Darmakradenan, Ajibarang, pada 12 Agustus. Aktif menulis sastra sejak tahun 2010, saat masih duduk di bangku kuliah. Karya-karyanya terpublikasikan di Suara Pembaruan (Jakarta), Minggu Pagi (Yogyakarta), Koran Merapi (Yogyakarta), Satelitpost (Purwokerto), Radar Banyumas (Purwokerto), Pikiran Rakyat (Bandung), Flores Sastra (Flores), Suara Merdeka (Semarang), Solo Pos (Solo), Jurnal Sajak (Jakarta), Indopos (Jakarta), Majalah Mayara (Surabaya), Harian Tangsel (Jakarta), Banjarmasinpost (Banjarmasin), Harian Waktu (Bandung), Majalah Embun (Surakarta), Riaupos (Riau), NusantaraNews.co, www.litera.co.id, SastraPurnama.com, Harakatuna.com, Radar Bojonegoro (Jawa Timur), http://poetryprairie.com/2018/12/12/kembali-ke-rumah-cahaya/, Kompasiana.com, Detik.com, www.haripuisi.info, https://normantis.com/2018/09/17/seorang laki-laki-dan-masalalu-puisi-yanwimudrikah/, Majalah Ancas (Banyumas, Jawa Tengah) dan Media Indonesia (Jakarta).
Karya puisinya juga terdokumentasi dalam Antologi Puisi Hari Puisi Indonesia 2016 216 Penyair Indonesia (Yayasan Hari Puisi Indonesia, Yayasan Sagang 2016); Antologi Di Bawah Sadar Di Atas Sadar (Forum BKI, 2013); Antologi Cahaya Tarbiyah (Forum Mahasiswa Tarbiyah, 2013); Creative Writing (STAIN Press, 2013); Kampus Hijau (STAIN Press, 2015); Pilar Puisi 2 (STAIN Press, 2015); Pilar Puisi 3 (Sekolah Sastra Peradaban, 2016); Rumah Penyair 3 (Kepompong Press, 2016); Seberkas Cinta Antologi Puisi 89 Penyair Indonesia (Digna Pustaka, 2016); Antologi Puisi Membaca Kartini Memaknai Emansipasi dan Kesetaraan Gender (Komunitas Joebawi, 2016); dan Beberapa sajaknya lolos dalam Indonesian Literary Collective (ILIC, Jerman 2014); Senyuman Lembah Ijen Antologi Puisi Nusantara (TareSi Publisher, 2018); Perempuan Memandang Dunia Kumpulan Puisi Perempuan Penyair Nusantara (Tema Litera, 2018); Antologi Puisi Bengkel Sastra Taman Maluku Menjemput Rindu Di Taman Maluku (Bengkel Sastra Taman Maluku Semarang, 2018); A Skyful of Rain Antologi Puisi Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2018 (Tahura Media, 2018). Beberapa puisinya lolos di Jerman dalam Indonesian Literary Collective (ILIC, Jerman 2014). Dan buku puisi pertamanya Rahim Embun (2013); buku puisi keduanya Menjadi Tulang Rusukmu (2016);dan buku puisi ketiganya Menjadi Ibu (2019).
Saat ini berprofesi sebagai dosen terbang (pengajar tamu) di perguruan tinggi Jawa Tengah. Selain itu, dia mengasuh dan menggerakkan Komunitas Sastra Gubug Kecil Indonesia, di Ajibarang-Banyumas (Jawa Tengah). E-mail : yanwimudrikah@gmail.com.