NUSANTARANEWS.CO, Sanaa – Perang Yaman. Pada Kamis malam, pemimpin gerakan perlawanan Yaman Abdul-Malik al-Houthi mengatakan kepada para delegasi suku dari provinsi Yaman barat Ibb bahwa Amerika Serikat (AS) sedang membangun beberapa pangkalan militer di Yaman timur, tepatnya di Hadhramaut dan al-Mahrah serta di pantai Laut Merah dengan bantuan sekutunya terorisnya.
Houthi juga memperingatkan bahwa musuh (AS) sangat ingin menciptakan perselisihan dan perpecahan di antara rakyat Yaman dengan segala cara yang diperlukan.
“Kita harus bekerja untuk keamanan dan stabilitas sosial di provinsi Ibb melalui kompromi dan kerja sama di antara otoritas lokal,” kata pemimpin perlawanan Yaman tersebut kepada para delegasi.
Lebih jauh Houthi mengatakan bahwa musuh telah mulai memobilisasi bala bantuan militer dengan memanfaatkan gencatan senjata yang ditengahi PBB – yang menunjukkan dengan jelas orientasi mereka menuju perang tahap berikutnya.
“Musuh, telah frustrasi dengan segala daya upaya mereka untuk menjajah Yaman,” kata Houthi.
Pemimpin gerakan Ansarullah ini juga menegaskan bahwa bangsa Yaman tidak akan pernah menerima berada di bawah ketiak AS dan menyerukan diakhirinya segera dominasi asing di negara Arab.
Seperti diketahui, pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi yang didukung AS dan Barat telah melancarkan perang di Yaman pada Maret 2015 dengan dalih mengembalikan kembali rezim Abd Rabbuh Mansur Hadi yang merupakan boneka kaum imperialis – yang telah menyebabkan terjadinya krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Sejauh ini, agresi pasukan koalisi pimpinan Riyadh telah gagal, sebaliknya kelompok perlawanan Yaman kini telah mampu melakukan serangan balik yang mematikan dan mengalahkan pasukan koalisi di berbagai front pertempuran. Bahkan berhasil menghancurkan beberapa posisi strategis di wilayah Arab Saudi, termasuk menyerang kilang minyak terbesar Saudi Aramco dengan rudal dan drone buatan lokal. (Banyu)