Pengembangan PTKI Butuh Cara Berpikir Cepat dan Tindakan Luar Biasa

pengembangan ptki, berpikir cepat, tindakan luar biasa, ditjen pendis, pendidikan islam, nusantaranews
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Imam Safe’i mengatakan pengembangan PTKI yang tidak sedikit membutuhkan cara berpikir cepat dan tindakan serta langkah yang luas biasa. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta — Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Imam Safe’i mengatakan pengembangan PTKI yang tidak sedikit membutuhkan cara berpikir cepat dan tindakan serta langkah yang luas biasa. Pasalnya, tantangan yang dihadapi Ditjen Pendis tidak sedikit.

“Saudara-saudara harus melakukan mapping pekerjaan, tahu titik berangkat dan tahu titik tiba dan di tengah jalan tahu apa yang di hadapinya,” ujar Imam dikutip dari pernyataan tertulisnya, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Dengan kewenangan yang dimilikinya, Imam Safe’i meminta agar realisasi program membutuhkan kecepatan, kecermatan, ketepatan sekaligus langkah-langkah yang luar biasa.

“Dalam hal penelitian misalnya, jangan sampai kegiatan seminar proposal dirancang dengan kegiatan yang meriah tetapi hasilnya biasa-biasa saja,” jelasnya.

Hal lain yang dirasa harus cepat dan tepat diselesaikan, menurut Doktor Riset Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini, ialah persoalan di bidang kelembagaan dan kerjasama diantaranya, alih status PTKIN, percepatan akreditasi dan hal-hal yang menyangkut regulasi.

“Kegiatan internasional AICIS juga harus didesain secara kreatif dan inovatif. Apa yang baru, apa yang beda dan apa belum pernah dikerjaan dipenyelenggaraan sebelumnya. Meski judul kegiatan sama tetapi isinya tidak hanya mengulang-ulang seperti kegiatan sebelumnya,” harap Imam.

Terkait dengan Sarana Prasarana, Imam Safei menyarankan untuk meningkatkan tata kelola sarana prasarana lebih-lebih yang bersumber dari dana SBSN atau PHLN.

“Performa penyelenggaraan SBSN harus meningkat dan harus mendapat perhatian khusus,” katanya.

Di hadapan para pejabat eselon III dan IV Pimpinan Pondok Pandawa ini berharap agar melakukan perubahan-perubahan dalam posisinya masing-masing.

“Setiap anda ditempatkan dalam sebuah posisi, pasti ada tantangan baru dan diharapkan melakukan perubahan yang baru yang lebih baik,” katanya khusus untuk para pejabat yang baru dirotasi dan dipromosikan.

Lebih lanjut dikatakan Imam kita ingin sama-sama membuat cerita indah dalam setiap hidup dan pekerjaan kita. “Gagasan-gagasan inovasi sangat diperlukan dan kita tidak perlu menunggu kita menjadi apa. Yang penting gagasannya berjalan itulah real leader-nya,” lanjut Doktor Riset Universitas Negeri Jakarta. (rb/fka)

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version