Pengamat: Suara Partai Demokrat 57 Persen ke Prabowo, 43 Persen ke Jokowi

Kampanye Partai Demokrat Menyapa, AHY ajak warga Ponorogo tidak golput di Pemilu 2019. (Foto: Muh Nurcholis/NUSANTARANEWS.CO)
Pengamat ungkap Suara Partai Demokrat 57 Persen ke Prabowo, 43 Persen ke Jokowi. (Foto: Muh Nurcholis/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pengamat politik pengamat politik dari Univeritas Trunojoyo Madura, Surokim Abdusussalam mengatakan sudah tepat Partai Demokrat tidak terlalu vulgar masuk ranah Pilpres 2019.

Sebab, kata dia, suara Partai Demokrat sendiri sejatinya terbelah ke dua kubu calon presiden, sebagian ke Jokowi, dan sebagian lain ke Prabowo.

“Saya kira pilihan Demokrat sudah tepat tidak terlalu vulgar masuk ke ranah Pilpres. Sebab suara Demokrat sendiri terbelah 57 persen ke Prabowo dan 43 persen ke Jokowi, sehingga kalau memilih salah satu bisa rugi sendiri,” kata Surokhim, Surabaya, Senin (15/4/2019).

Menurutnya, Pemilu 2019 merupakan ujian terberat Pratai Demokrat. Pasalnya, pesta demokrasi tahun ini bersamaan dengan pileg dan pilpres.

“Kunci Partai Demokrat bisa bertahan menjadi partai kelas menengah bergantung pada daya juang dan kreativitas caleg dan tokoh-tokoh lokal yang dimiliki,” jelasnya.

Khusus Jatim, kalau suara nasional turun, saya kira Jatim masih bisa bertahan berkat tokoh lokal demokrat yang masih mengakar,” sambung dia.

Namun begitu, Surokhim memperkirakan Partai Demokrat masih bisa masuk 4 parpol besar di Pemilu 2019.

Khusus di Jatim, kata dia, sosok Soekarwo, Emil Dardak dan AHY menjadi penentu suara partai berlambang Mercy.

“AHY dan Emil itu bisa menjadi representasi pemilih milenial. Sedangkan Pakde Karwo untuk membidik pemilih mapan (baby boomer),” jelasnya.

(twy/eda)

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version