NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat Politik, sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai manuver sebagian kader Partai Demokrat yang secara terang-terangan ‘melawan’ instruksi keputusan Mejelis Tinggi Partai Demokrat (MTP) dengan mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin menunjukkan adanya bau amis di tubuh Partai Demokrat. Menurutnya, partai berlambang Mercy tidak sepenuh hati (all out) mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
“Apalagi tradisi haluan politik partai demokrat terbiasa menjadi pemain tengah, pada pilpres 2014 misalnya, stempel sebagai partai penyeimbang masih melekat di partai tersebut. Pertanyaan sederhana, demokrat dapat untung apa dengan memainkan peran main dua kaki selama ini? Malah sentimen negatif yang didapat, terkesan menjadi partai pragmatis,” ujar Pangi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Menurut Pangi, sikap itu merupakan dagelan politik yang tidak elok dipertontonkan, seolah-olah mendapat sinyal restu dengan sikap diamnya SBY sebagai pimpinan partai. “SBY mengamini sikap petualang politik kader tersebut,” sebutnya.
Baca juga: Tolak Jadi Timses Capres, Soekarwo Pilih Fokus Tambah Kursi Demokrat di Jatim
“Bahkan mendapat restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dengan adanya pernyataan sikap dari beberapa gubernur dan mantan gubernur kader partai demokrat sebagai sesuatu hal yang wajar,” sambung Pangi.
Bukannya memberikan sanksi (punish) dalam rangka mendisiplinkan kader, para kader Partai Demokrat malah justru diberikan dispensasi, khususnya di beberapa daerah.
“Demokrat masih khawatir, anggap lah ketua DPD Demokrat Papua sekaligus Gubernur Papua, Lukas Enembe diberi sanksi berupa pemecatan, partai demokrat khawatir ditinggalkan kader grassroot dan mempengaruhi suara pileg Demokrat di Papua. Atau memang dari dahulu SBY punya habitus tidak gampang memecat kader petualang politik (political adventure),” jelas Pangi (eda/bya)
Editor: Banyu Asqalani