NUSANTARANEWS.CO, Bondowoso – Sektor pariwisata menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2019. Karena, banyaknya destinasi wisata di Kota Tape, julukan Kabupaten Bondowoso sangat berpotensi meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) melalui restribusi wisata.
Bupati Salwa Arifin mengatakan hal tersebut usai Rapat Paripurna Penyampaian Nota Penjelasan Bupati terhadap LKPJ Bupati Bondowoso 2018, di Gedung DPRD setempat, Selasa pagi (26/3/2019) kemarin. “Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar di Bondowoso dalam meningkatkan PAD 2019 melalui restribusi wisata. Terlebih lagi, Disparpora melakukan berbagai hal untuk mempromosikan potensi pariwisata di Bondowoso,” ujar Salwa.
Karena itu, menurut Salwa, PPemkab berencana menambah anggaran sektor pariwisata. “Saat ini, kan anggaran sektor pariwisata sangat minim. Oleh karena itu mungkin bisa ditambah, agar promosi pariwisata makin gencar dan nantinya bisa meningkatkan PAD Bondowoso 2019,” ujarnya didampingi Wabup Irwan Bachtiar Rahmat.
Pemkab Bondowoso dalam APBD 2019 menargetkan PAD sekitar 193 miliar. Target PAD ini kurang dari 10 persen total APBD 2019 sekitar Rp 2,059 triliun. Karena itu, Wabup Irwan menambahkan, untuk guna mencapai target PAD 2019, salah satunya menggenjot sektor pariwisata. Karena, Bondowoso memiliki banyak potensi pariwisata.
“Makanya, sektor pariwisata menjadi prioritas Pemkab, karena berpotensi meningkatkan PAD melalui pajak dan restribusi,” terangnya.
Terpisah, Kepala Badan Pendapatan Daerah (BPD) Bondowoso, Endang Hardiyanti juga mengatakan, untuk meemenuhi target PAD 2019, BPD akan menggenjot seluruh potensi pajak, retribusi, dan pendapatan daerah lainnya. Seperti pendapatan pajak makan dan minum, hotel dan restoran, serta retribusi.
“Tiga sektor ini digenjot, karena paling berpotensi di Bondowoso. Termasuk pariwisata, yang menjadi prioritas Bondowoso,” katanya. (han).
Pewarta: Saphan
Editor: Romadhon