Pembekalan Kontra Intelijen Personel Hadapi Paham Radikalisme

Pembekalan kontra intelijen personel hadapi paham radikalisme.
Pembekalan kontra intelijen personel hadapi paham radikalisme di Aula Skodam V/Brawijaya Kota Malang. Rabu siang (7/10).

NUSANTARANEWS.CO, Kota Malang – Pembekalan kontra intelijen personel hadapi paham radikalisme. Kepala Staf Korem 083/Baladhika Jaya, Letkol Inf Juni Toa menyebut jika perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini, bisa menimbulkan berbagai dinamika yang sangat krusial, salah satunya ialah berkembangnya paham radikalisme.

Paham itu, bukan hanya menyasar masyarakat saja. Namun, anggota TNI dan Polri pun tak luput dari perkembangan paham tersebut. “Radikalisme itu, persoalan yang sangat serius dan bisa menjadi ancaman yang potensial,” ujarnya dalam pembekalan kontra intelijen di Aula Skodam V/Brawijaya Kota Malang. Rabu siang (7/10).

Senada Kastaf Korem, Ketua Tim Binkom staf intelijen Angkatan Darat, Kolonel Arm Ruly Chandrayadi menilai bahwa, perkembangan radikalisme di era globalisasi saat ini semakin meningkat.

Kemajuan teknologi, seakan menambah luas gerakan paham radikalisme yang merajalela ke segala lapisan. Sementara pemerintah terus berupaya untuk mengurangi paham radikal di tengah berkembangnya paham lain,” ungkapnya.

Pembekalan kontra radikalisme yang digelar saat ini, kata mantan Danrem 082/CPYJ itu, diyakini mampu menanamkan nilai-nilai nasionalisme, dan nilai non kekerasan. Ia berharap, dengan adanya pembekalan itu, nantinya bisa mewujudkan pemahaman tentang bahaya radikalisme di tubuh TNI-AD. “Untuk itu, Sapta Marga, Sumpah Prajurit perlu ditingkatkan,” tegasnya. (ed. Banyu)

Sumber: Kapendam V/Brawijaya

Exit mobile version