Peluncuran Unik Rudal Balisitik Iran Dari Bawah Tanah

Peluncuran unik rudal balisitik Iran dari bawah tanah.
Peluncuran unik rudal balisitik Iran dari bawah tanah sebagai puncak dari rentetan latihan perang gabungan militer reguler Iran dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), pada hari Rabu (29/7).

NUSANTARANEWS.CO – Peluncuran unik rudal balisitik Iran dari bawah tanah. Semburan api, asap, dan debu merobek permukaan gurun melontarkan serpihan puing-puing, disusul dengan melesatnya empat rudal balistik ke langit, terbang dengan cepat menghantam target mereka secara presisi pada hari Rabu (29/7).

Penembakan rudal balisitik dari bawah tanah yang unik ini merupakan puncak dari rentetan latihan perang gabungan militer reguler Iran dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), termasuk angkatan udara dan angkatan lautnya dalam rangka menangkis serangan militer Amerika Serikat (AS) dengan sandi “Payambar-e Azam 14” mulai Selasa (28/7).

Peluncuran rudal balistik itu terjadi sehari setelah pengawal menyerang mock-up kapal induk AS dengan tembakan rudal di dekat Selat Hormuz, jalur pelayaran vital untuk seperlima dari produksi minyak dunia.

Komandan divisi ruang angkasa IRGC, Jenderal Amir Ali Hajizadeh kepada PressTV mengatakan bahwa peluncuran rudal dari bawah tanah tanpa silo atau landasan peluncuran dan peralatan konvensional lainnya baru pertama kali di dunia.

“Selama latihan baru-baru ini, kami berhasil menembakkan rudal balistik dari bawah tanah untuk pertama kalinya di dunia,… tanpa menggunakan landasan peluncuran dan peralatan konvensional lainnya, rudal yang terkubur merobek tanah dan mengenai target mereka dengan presisi.”

Memang unik karena ketika tanah merekah dan meletus, mesin utama rudal sudah menyala penuh. Ini merupakan metode peluncuran yang tidak umum.

Iran diketahui memiliki apa yang disebutnya “kota-kota rudal” bawah tanah dan di bawah air di sepanjang pantai selatannya. Mungkin saja tes hari Rabu adalah yang pertama kalinya.

Laksamana IRGC Laksamana Ali Reza Tangsiri mengatakan kepada media bahwa kota-kota rudal Iran akan menjadi “mimpi buruk” bagi musuh-musuh Iran, lapor Kantor Berita Tasnim.

Seperti diberitakan, pada tahun 2016, IRGC menerbitkan foto-foto salah satu “kota rudal” yang menampung rudal balistik jarak menengah yang berbahan bakar padat yang siap untuk diluncurkan kapan saja.

Latihan perang juga menguji pelepasan bom dari pesawat pembom tempur Sukhoi Su-22 dengan target di Pulau Bani Farur di perairan teritorial Iran serta penembakan rudal jarak jauh dengan target mock up sistem rudal THAAD AS, sekaligus menguji kemampuan radar dalam mendetek sasaran di wilayah musuh yang sangat jauh.

Manuver-manuver maritim militer Iran ini digelar di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Peningkatan terjadi sejak Presiden Trump secara sepihak menarik diri pada 2018 dari kesepakatan nuklir Iran atau JCPOA 2015 – sebuah perjanjian multilateral Iran dan kekuatan-kekuatan dunia.

Belakangan sempat terjadi beberapa insiden perang singkat, mulai penyanderaan kapal Tanker baik oleh Barat maupun Iran, penembakan drone RQ-4 Global Hawk AS oleh Iran, Pembunuhan Komandan Quds Iran oleh AS, hingga serangan rudal Iran terhadap dua pangkalan militer AS di Irak, tanpa balasan. (Agus Setiawan)

Exit mobile version