Pancasila Ada Supaya Bangsa Indonesia Bebas Dari Kejahatan Kemanusiaan

Seminar Nasional Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Internasional dan Hari Hak Asasi Manusia, Yayasan Riyadhatul Ihsan, Sabtu (10/12)/Foto Yameen /NUSANTARAnews

Seminar Nasional Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Internasional dan Hari Hak Asasi Manusia, Yayasan Riyadhatul Ihsan, Sabtu (10/12)/Foto Yameen /NUSANTARAnews

NUSANTARANEWS.CO – Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Internasional dan Hari Hak Asasi Manusia, Yayasan Riyadhatul Ihsan yang menaungi Lembaga Pendidikan Ketauhidan Education Center menggelar seminar nasional. Tema yang diusung yaitu “Tanamkan Rasa Kemanusiaan Untuk Menumbuhkan Keadilan dan Adab Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Alam Semesta dan Seisinya Serta Sesama Manusia”.

Seminar yang hadiri oleh para Pelajar se- DKI, Mahasiswa, OKP, guru-guru dan pasta lintas lembaga, Lintas agama dan Lintas profesi ini digelar di Gedung Joeang 45, Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat, Sabtu (10/12/2016).

Ketua Yayasan Riyadhatul lhsan, Sandra Sahelangi menyampaikan dalam sambutannya bahwa, korupsi bukan hanya diatasi dengan kuratif (penindakan), tetapi juga harus preventif (pencegahan). “Korupsi ibarat virus hendaknya kita jangan lupa membangun sistem kekebalan tubuh anti korupsi dalam diri kita serta anak bangsa, agar kita menang melawan ego kita, demikian pula aspek hukum,” katanya.

Menurut Sandra, hukum sudah sepatutnya ditegakkan tanpa pandang bulu, harus merujuk kepada hukum yang tertinggi yaitu Hukum Allah SWT, bukan akal akalan manusia. “Kerena setiap manusia dilahirkan atas ijin Allah SWT, dan setiap peristiwa semua dihadirkan atas ijin Allah SWT. Kalau kita umat Muslim yang cerdas kita harus mencerdaskan kehidupan Bangsa,” ujar Sandra.

Sandra juga menyatakan, pancasila dihadirkan kepada Bangsa Indonesia untuk menghindarkan manusia dari kejahatan Kemanusiaan.

Acara yang dikemas dalam bentuk obrolan santai dan tampilan seni dihadiri oleh beberapa narasumber seperti, Erry Riyana Hardjapamekas (Mantan wakil Ketua KPK), Abdul Chair Ramadhan (Ahli Pidana Kasus Penodaan Agama, Perwakilan MUl), Yuni Budiastmi (Pemimpin Redaksi Buletin Holistik Kehidupan), Elisa Anggraeni (Buletin Holistik Kehidupan) dan Bima Himawan Ramantika (Direktur lSAQ Education Center). (yameen/red-02)

Exit mobile version