Obat Kumur Dapat Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung?

Ilustrasi Minum obat kumur. Foto: Dok. euro-dent.biz

Ilustrasi Minum obat kumur. Foto: Dok. euro-dent.biz

NUSANTARANEWS.CO – Anda mungkin menggunakan obat kumur dengan tujuan mendapatkan kebersihan mulut yang makasimal dan terhindar dari bau mulut yang sering kali mengganggu kepercayaan diri anda. Namun, belakangan seorang ahli mengemukakan pendapatnya tentang peningkatkan risiko penyakit jantung yang mungkin dapat disebabkan oleh penggunaan obat kumur.

Dilansir dari Daily Mail, Dr. Nathan Bryan dari University of Texas mengklaim bahwa berkumur dengan obat kumur setiap pagi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dr. Bryan mempelajari tentang peran oksida nitrat yang dapat membantu sel berkomunikasi dan pengaruhnya di organ vital. Menurut temuannya, bakteri yang dibunuh dalam penggunaan obat kumur menyediakan pasokan oksida nitrat secara konstan, yang mengendalikan dan mengatur tekanan darah.

Tekanan darah yang teratur adalah kunci untuk mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular, yang merupakan penyebab kematian yang paling terkemuka di dunia dan tentunya stroke. Namun ini bukan berarti bahwa menjaga kebersihan mulut secara teratur tidak diperlukan.

Dalam klaimnya yang ia sampaikan dalam Konverensi Tahunan Asosiasi Kesehatan Naturopathic di Las Vegas, Dr. Bryan mengatakan, “Penemuan terbaru mengungkapkan bahwa bakteri oral menyediakan sumber oksida nitrat manusia secara terus menerus.”

Oksida nitrat adalah salah satu molekul terpenting yang diproduksi di tubuh manusia. Ia mengendalikan dan mengatur tekanan darah dan merupakan faktor utama dalam mencegah CVD.

“Kebersihan mulut yang buruk, penggunaan obat kumur anti-septik atau anti-biotik dapat membunuh bakteri komensal ini dan mengganggu produksi oksida nitrat yang membuat pasien beresiko terkena CVD,” tambahnya.

Penelitian ini seolah memperkuat penelitian yang sebelumnya pernah ada, bahwa penggunaan obat kumur dapat membunuh bakteri baik dalam mulut yang pernah dikemukakan oleh para periset dari Qween Mary University, London.

Penulis: Riskiana
Editor: Sulaiman

Exit mobile version