Musik Hujan, Hujan Dini Hari dan Angin Gelap

Gadis di tengah Hujan di muka lukisan Watter Dance," tanah yang sedang dilanda hujan - Karya anak autis usia 6 tahun, Iris Grace. (Foto: Ilustrasi SelArt/Nusantaranews)
Gadis di tengah Hujan di muka lukisan Watter Dance,” tanah yang sedang dilanda hujan – Karya anak autis usia 6 tahun, Iris Grace. (Foto: Ilustrasi SelArt/Nusantaranews)

Musik Hujan, Hujan Dini Hari dan Angin Gelap
Puisi karya Buday AD

 

Musik Hujan

Padamu aku termangu dalam alunan rindu
Memasak sebijih harapan yang jauh di pandang
Ketika bau parfummu tak lagi menyengat
Di tubuh yang terpikat
Oleh bayangan pekatmu.

Mengisi malam dalam dekapan bayang
Teringat musik hujan yang kian berdendang
Memanggil rindu pada seseorang
Di jarak yang memanjang.

Dingin yang menggigili penantian
Merangkul banyak harapan
Melantunkan dengan kalimat tuhan
Agar musik rindu segera dihilangkan
Pada angin yang menderu di sudut lisan.

Annuqayah 2019

 

 

Hujan Dini Hari

Apa yang kau pahami tentang hujan?
Bila tumbuhan kering di tengah jalan
Menusuk harapan
Mematahkan ranting ranting yang memanjang
Jatuh kedalam lautan berkarang.

Tenggelam dari air mata
Menunggangi banyak anak panah
Sebab mendung tak kunjung reda
Dari sumber masalah.

Sendiri dimakan sunyi
Melantunkan ayat ayat perih
Pada hujan dini hari
Yang sakitnya berkali kali
Menusuk pada hati.

Sakit yang kau jalani
Mengenal sebuah api pada tubuh
Yang ditinggal pergi
Dari hujan dini hari.

Annuqayah lubsel 2019

 

Angin Gelap

Bila mana aku memanjangkan angan
Lalu angin gelap menerpa taman
Di bukit pelaminan.

Besing tetangga merasut telinga
Dari pekerjaan mendua di gelap gua
Meraba gunung gunung yang tak berbatu
Menumpahkan susu dari lubang lubang tertentu.?

Angin gelap menghantam taman
Memisahkan pelaminan
Dari tempat kesuburan bunga mawar.

Lubsel, 2018

Exit mobile version