NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Nasib guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di Jatim ternyata sangat mengenaskan. Padahal, ditingkat PAUD merupakan salah satu pendidikan sejak dini untuk membentuk karakter anak dalam menentukan masa depannya.
“Saat reses di desa Trowulan Mojokerto ditemukan kalau guru PAUD disana tak menerima gaji atau honor. Kalaupun ada hanya Rp 20 ribu per bulannya. Temuan ini sangat miris sekali mengingat keberadaan PAUD untuk membentuk karakter anak sejak dini. Hampir sebagian besar di Jatim guru PAUD kurang mendapat kesejahteraan yang layak,” ungkap wakil ketua Komisi E DPRD Jatim Hery Sugihono Tugas Oetomo saat dikonfirmasi, Minggu (3/3/2019).
Politisi asal Partai Golkar ini mengatakan seharusnya pemerintah memberikan perhatian khusus bagi guru PAUD tersebut.
”Mereka ini harus diakui sebagai bagian lembaga pendidikan dan masuk di bawah naungan Dinas Pendidikan Jatim sehingga kesejahteraan mereka terjamin,” lanjutnya.
Tak hanya itu juga, kata Hery, keberadaan guru Madin di Jatim juga perlu mendapat perhatian Pemprov Jatim.
”Saya berharap dengan gubernur Khofifah Indar Parawansa ini memiliki perhatian khusus bagi keberadaan guru PAUD dan Madin yang ada di Jatim. Kesejahteraan mereka perlu mendapat perhatian dari Pemprov,” jelasnya.
Sementara itu, dalam reses di Mojokerto, sebagai bentuk keterpanggilan hati terhadap nasib guru PAUD dan Madin di Mojokerto dan sekitarnya, Hery Sugihono menggelontorkan anggaran yang diberikan untuk para guru PAUD dan Madin di Mojokerto dan sekitarnya.
“Jangan dilihat nominalnya, yang penting bisa meringankan beban mereka dan ini insya allah akan berkesinambungan,” tutupnya.
Pewarta: Setya N
Editor: Eriec Dieda