NUSANTARANEWS.CO – Angela Merkel kembali terpilih menjadi Kanselir Jerman setelah koalisi Uni Demokratik Kristen (CDU) dan Uni Sosial Kristen (CSU) memenangkan pemilihan parlemen Jerman. Meskipun menang, jumlah pemilih Partai Kristen Demokrat (CDU) dalam pemilu kali ini adalah yang terendah sejak tahun 1949.
Seperti dilansir Sputnik, partai pengusung Angela Merkel (CDU) hanya memenangkan 33 persen kursi parlemen Jerman, yang diikuti oleh Partai Sosial Demokratik (SPD) dengan 20,5 persen setelah 100 persen suara dihitung dari 299 distrik. Menariknya, partai sayap kanan akhirnya masuk parlemen untuk pertama kalinya setelah hampir enam dekade.
Partai sayap kanan (AfD) berada di peringkat ketiga dengan 12,6 persen, sementara partai lain yang melewati ambang batas 5 persen adalah Free Democratic Party (FDP) dengan 10,7 persen, Partai Kiri (Left Party) 9,2 persen dan Partai Hijau (Green Party) 8,9 persen.
Dengan perkembangan politik mutakhir di Jerman tersebut, maka setelah enam dekade terakhir parlemen Jerman akan terdiri dari enam fraksi. Hal tersebut terjadi karena kedua partai besar, CDU dan SPD, banyak kehilangan suara dalam pemilu kali ini.
Berdasarkan pemilu kali juga ini, komposisi parlemen Jerman meningkat menjadi 709 kursi karena mendapat tambahan 78 kursi setelah posisi partai kecil disempurnakan. Komposisi baru Bundestag ke 19 terdiri dari CDU/CSU (246 kursi), SPD (153 kursi), AfD (94 kursi), FDP (80 kursi), Partai Kiri (69 kursi) dan Partai Hijau (67 kursi).
Tingkat partisipasi jumlah pemilih total dalam pemilihan parlemen Jerman mencapai 76,2%, ada peningkatan hampir 5 persen dari pemilihan tahun 2013 di mana jumlah pemilihnya sebesar 71,5 persen. Seperti diketahui, pada hari Minggu, pemilihan anggota parlemen Jerman telah diselenggarakan dan diperkirakan ada sekitar 61,5 juta pemilih telah memberikan suaranya yang tersebar di 88.000 tempat pemungutan suara di seluruh negeri.
Dengan kemenangan ini, Angela Merkel akan menjabat sebagai Kanselir Jerman untuk keempat kalinya, setelah hasil pemilu yang cukup mengejutkan tersebut, terutama dengan tampilnya kelompok sayap kanan sebagai kekuatan politik baru di Jerman.
Merkel menyebut bahwa masuknya kelompok AfD ke dalam parlemen Jerman merupakan “sebuah tantangan besar” dan berjanji untuk memperjuangkan suara pendukung AfD. (Banyu)