NUSANTARANEWS.CO – Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Mulyadi P. Tamsir merasa terdorong untuk ikut angkat bicara terkait kegaduhan yang terjadi di Indonesia belakangan ini.
Mulyadi menilai kegaduhan yang disebabkan kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok dianggap telah mengusik tiang kemajemukan bangsa Indonesia dan itu merupakan sebuah ancaman.
“Sdr. Basuki Tjahja Purnama (Ahok) secara jelas dan sengaja telah mengusik dan mengganggu salah satu tiang kemajemukan bangsa, yaitu dengan menistakan Agama Islam yang mengakibatkan adanya kegaduhan, mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengganggu stabilitas nasional yang dapat mengancam integrasi bangsa,” papar Mulyadi, Rabu (2/11/2016) di Jakarta.
Dirinya menganggap bahwa ketika wilayah kamajemukan bangsa telah diinjak-injak, maka ini merupakan lonceng kematian bagi integritas bangsa. Mulyadi menilai jika Ahok telah sengaja mengusik dan mengganggu kemajukan bangsa.
Atas dasar itulah, dirinya bersama Organisasi Kepemudaan (OKP) HMI merasa terpanggil untuk ikut turun aksi yang rencananya akan digelar pada 4 November ini. Ia mengakui bahwa generasi muda dan kelompok intelektual muda harus turut serta menjaga kamajemukan yang menjadi modal dasar bangsa Indonesia.
“Sebagai generasi muda Islam dan kelompok intelektual muda Indonesia yang ikut serta dalam menjaga dan mempertahankan kedaulaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, HMI menyadari bahwa kemajemukan bangsa Indonesia adalah modal dasar yang harus senantiasa dijaga, dirawat dan dipertahankan oleh semua kelompok,” terangnya.
Karenanya, Mulyadi menambahkan agar negara melalui pemerintah harus menjamin dan bertanggungjawab atas terwujudnya keutuhan NKRI dalam bingkai kemajemukan. Siapapun yang dengan sengaja mengusik dan mencoba untuk merusak tatanan kemajemukan bangsa, maka negara harus bersikap tegas. (Romandhon)