NUSANTARANEWS.CO – Pro dan kontra program Full Day School (FDS) yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy masih panas diperbincangkan oleh berbagai pihak. Menanggapi beragam penolakan dan kecaman dari banyak pihak rupanya tidak menyurutkan niat Muhadjir untuk menerapkan FDS di Indonesia.
FDS kembali disinggung oleh Muhadjir tatkala dia menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PP Muhammadiyah dan Aisyiyah di Hotel Grand Cempaka, Jalan Letjen R Soeprapto, Jakarta Pusat, Jumat (19/8). Muhadjir menyampaikan kepada peserta Rakernas yang mayoritas guru di sekolah Muhammadiyah dan Aisyah bahwa, full day itu adalah cara pemerintah mendongkrak pendidikan yang masih rendah. Tidak hanya itu, Muhadjir kembali menegaskan lagi, FDS yang jadi programnya merupakan pendidikan karakter.
“Itu pilihan kita menambah jam belajar di sekolah. Kemudian diisi dengan aktivitas-aktivitas macam-macam. Full day adalah cara mendongkrak sistem pendidikan kita yang masih rendah,” kata dia.
Berdasarkan prinsip itulah, Muhadjir meminta dukungan kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah, di mana sudah menerapkan FDS lebih dulu. Muhadjir pun yakin bahwa Muhammadiyah akan mendukung program yang dirancang oleh dirinya. Sebab, tambahnya, Muhammadiyah itu tidak hanya menerapkan full day tapi full day night.
Disamping itu, masih kata Muhadjir, FDS juga berdampak bagus bagi sekolah-sekolah swasta. Jika FDS sukses, katanya, maka status sekolahnya akan ditingkatkan. “Kalau ini memang base practice-nya bagus kenapa tidak. Kalau swasta mengalami dampak bagus dengan full day ini, kenapa tidak kita naikkan statusnya,” ujar Mantan Rektor kelima Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.
Menurut Muhadjir FDS akan terus dijalankan. Sebab beberapa kalangan telah mulai menerima program FDS. Tentu saja setelah dirinya memberikan penjelasan ke berbagai pihak terlebih dahulu. Disamping itu, Muhadjir optimis bahwa bangsa Indonesia akan mampu bersaing dengan bangsa lain di dunia dengan diterpkannya FDS. “Ini untuk Indonesia yang menjadi bangsa yang mampu bersaing. Ini tetap jalan terus. Saya juga lobi DPR. KPAI juga sudah mulai berubah. Suaranya tidak fals lagi,” papar dia. (Sule/Red-02)