Menteri Lukman Sebut Santri Sebagai Duta Perdamaian

Gelar Parade Hari Santri 2019, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin Sebut Santri Sebagai Duta Perdamaian. (Foto: Romadhon/NUSANTARANEWS.CO)
Pada Gelaran Parade Hari Santri 2019, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin Sebut Santri Sebagai Duta Perdamaian. (Foto: Romadhon/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Peringati Hari Santri 2019, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin meyebut peran dan posisi santri adalah sebagai duta perdamaian. Menurutnya, santri berperan menebarkan pesan kedamaian kepada siapapun, dimanapun, dan kapanpun.

“Santri adalah pribadi yang mendalami agama Islam, dari akar kata salam yang artinya kedamaian. Itulah inti jiwa santri,” kata Lukman Hakim saat pidato dalam rangkaian acara peringatan Hari Santri 2019 di arena Car Free Day, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2019).

Mengenakan baju putih, sarung batik, peci, dan bersepatu putih, Lukman Hakim mengingatkan tentang identitas santri yang harus selalu ditampilkan dalam kehidupan beragama dan bernegara.

Menurutnya Menag, santri memiliki ciri khas. Pertama, menghargai perbedaan. “Sejak hari pertama mondok, santri sudah berhadapan dengan kemajemukan,” jelasnya.

Ia menegaskan, menghargai dan menghormati dalam konteks ini bukan berarti membenarkan apalagi mendukung. Ciri santri yang kedua, lanjut Lukman adalah memiliki kecintaan luar biasa kepada tanah airnya.

Mengutip firman Allah, ia mengatakan wanafahtu fihi min ruhi, yang artinya Allah telah menitipkan ruhnya pada diri setiap manusia. Maka sekeras dan setajam apapun perbedaan jangan sampai merobek nilai kemanusiaan yang ada.

Sebagai informasi, Hari Santri ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Keppres No. 22 Tahun 2015 silam.

Sementara Parade Hari Santri diinisiasi langsung oleh Kementerian Agama untuk meneguhkan posisi kaum santri di garda terdepan menyuarakan perdamaian di tengah maraknya pertikaian, konflik, dan peperangan di berbagai belahan dunia.

Pewarta: Romadhon

Exit mobile version