NUSANTARANEWS.CO, Bogor – Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ajak mahasiswa dan sejumlah kalangaan yang fokus menyoroti reklamasi Teluk Jakarta untuk berdiskusi secara cerdas di kantornya.
Hal itu disampaikan pasca dirinya memastikan bahwa legalitas proyek reklamasi Teluk Jakarta sudah terpenuhi setelah ia mengundang ahli-ahli untuk membahas soal tersebut. Para ahli yang dimaksud diantaranya ahli dari Belanda bersama Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Datang boleh kapan saja, tapi harus dengan berpikir positif. Kami tidak akan melacurkan atau saya mau disogok, tidak akan. I Promise you,” kata Luhut kepada jurnalis Kompas di Bogor, Kamis (2/3/2017).
Luhut juga menyampaikan jika dirinya telah menanyakan beberapa hal kepada Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Belanda Melanie Schultz van Hagen terkait kemungkinan dampak yang terjadi jika reklamasi tidak dilakukan.
“Saya undang ahli-ahli karena mereka yang melakukan studi itu. Saya tanya dimana salah-salahnya. Kita tidak temukan,” ucap Luhut
Menurut penjelasannya, reklamasi berkaitan dengan kebutuhan air di Jakarta. Saat ini, katanya, waduk Jatiluhur hanya mampu menampung kebutuhan air warga Jakarta sebesar 40 persen. Selain itu, reklamasi perlu dilakukan karena perairan di sekitar daratan Jakarta Utara sudah tidak bisa digunakan nelayan.
“Sekarang nelayan sudah tidak bisa melaut, sudah terkontaminasi. Kita pindahkan ke pulau terluar agar bisa mencari ikan 12 mil dari pantai yang masih bersih,” jelasnya.
Dia pun menegaskan bahwa dirinya tidak akan menerima sepeser pun sogokan terkait proyek reklamasi. Integritas ini juga diyakini dijalankan oleh tim di kementeriannya. “Saya punya harga diri loh, kau kan belum ngalami mau mati buat negeri ini, saya pernah mau mati buat negeri ini, buat NKRI,” tegasnya. (rsk)
Editor: Sulaiman