Menpora: Persik Kediri Menjadi Barometer Sepakbola di Jawa Timur

Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrowi menghadiri dialog Membangkitkan Persik dan Meningkatkan Peran Serta Pemuda dalam Dunia Olahraga di RM Delicious Kediri, Minggu (8/4/2018). (Foto: Istimewa)

Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrowi menghadiri dialog Membangkitkan Persik dan Meningkatkan Peran Serta Pemuda dalam Dunia Olahraga di RM Delicious Kediri, Minggu (8/4/2018). (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Kediri – Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrowi mengatakan Persik Kediri menjadi barometer sepakbola di Jawa Timur dan beberapa kali menjadi tim yang menakutkan bagi klub-klub lain.

“Parameter ini harusnya menjadi semangat kembali bagi pengelola Persik agar kejayaan Persik terulang kembali di masa mendatang dan bisa masuk di Liga 1 dengan pra syarat profesional yang harus dipenuhi,” jelas Imam Nahrowi dalam dialog Membangkitkan Persik dan Meningkatkan Peran Serta Pemuda dalam Dunia Olahraga di RM Delicious Kediri, Minggu (8/4/2018).

Menurutnya, pra syarat yang penting dan harus dipenuhi adalah kejujuran dan kepercayaan. Klub bisa besar jika ada kepercayaan dari para pengurusnya, menejemen yang baik, suporternya, sponsornya hingga regulasi yang dibuat dikawal bersama-sama, mari berjuang bersama agar Persik ini masuk di Liga 1.

“Kediri adalah daerah yang memiliki peluang besar mampu mengembalikan kejayaan Persik karena masyarakatnya yang gila bola. Masyarakatnya Persik ini gila bola belum lagi Persik Mania suporter yang fanatik tetapi baik baik, damai dan tenang. Di Kediri ketersediaan pemain muda juga sangat memadai dan bagus. Semoga Persik kembali ke Liga 1,” sambungnya.

Dialog bertema olahraga ini merupakan sebuah upaya membangkitkan tim sepakbola, khususnya di Jawa Timur. Diperlukan ada titik temu dengan pihak yang berkompeten di bidang olahraga sehingga diadakan dialog.

Dialog ini juga dihadiri Ketua IPK Tony Ari Wibowo dan Ketua Pagar Nusa Kediri Gus Yusuf serta Bati Tuud Koramil Kota Peltu Endro Wibowo yang mewakili Danramil Kota. (red)

Editor: Almeiji Santoso

Exit mobile version