Menkeu Sri Mulyani Ceritakan Kronologi Pengungkapan Jaringan Narkoba Taiwan di BNN

Menkeu Sri Mulyani Ceritakan Kronologi Pengungkapan Jaringan Narkoba Taiwan di BNN. Foto Andika/Nusantaranews

Menkeu Sri Mulyani Ceritakan Kronologi Pengungkapan Jaringan Narkoba Taiwan di BNN. Foto Andika/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir dalam rilis pengungkapan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menggagalkan upaya peredaran gelap narkotika jenis sabu dan happy five (H5) asal Taiwan, dengan tersangka jaringan sindikat narkotika internasional.

Dalam pengungkapan kali ini, BNN bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bea Cukai berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 100.615 gram sabu dan 300.250 butir H5 bersama tiga orang tersangka yang terdiri dari dua WNA Taiwan berinisial YJCH (33) dan HCHL (35), serta seorang WNl berinisial ZA (31) berhasil diamankan oleh petugas BNN di Kompleks Pergudangan Sentral Kosambi, Dadap, Tangerang, Banten, pada Selasa (15/11/2016).

Dua diantara tiga tersangka terpaksa dilumpuhkan oleh petugas hingga tewas di tempat untuk penegakan hukum, lantaran keduanya melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri saat akan diamankan.

“Berdasarkan hasil pengembangan penyelidikan jaringan sindikat narkotika internasional asal Taiwan dan kerja sama antara BNN dengan Bea dan Cukai, didapatkan informasi bahwa adanya penyelundupan narkotika dari Taiwan ke Indonesia melalui jalur laut dengan cara disembunyikan ke dalam kursi sofa,” kataSri Mulyani di kantor BNN Pusat, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016).

Menkeu menjelaskan, petugas kemudian melakukan penyelidikan hingga barang tersebut masuk ke Indonesia tepatnya di Kompleks Pergudangan Sentral Kosambi Blok H5J, Dadap, Tangerang, Banten.

Dari hasil penyelidikan, pada Selasa (15/11), petugas kemudian mengamankan 2 orang pria, masing-masing berinisial ZA (WNl) dan HCHL (WNA Taiwan) yang hendak keluar dari kawasan pergudangan tersebut dengan mengendarai sebuah mobil. Keduanya tertangkap tangan membawa 40 bungkus sabu atau seberat $ 40.254 gram.

Sebanyak 38 bungkus atau 38.2445 gram disimpan ke dalam sebuah k0per, sedangkan 2 bungkus atau 2.0095 gram lainnya disembunyikan di dalam jok mobil.

Pada saat dilakukan penangkapan, keduanya melakukan perlawanan dengan melepaskan tembakan dan berusaha melarikan diri, sehingga petugas terpaksa melakukan tindakan tegas untuk penegakan hukum hingga keduanya berhasil dilumpuhkan.

Dari penangkapan ini, petugas selanjutnya melakukan penggerebekan terhadap gudang Blok HSJ di Kompleks Pergudangan tersebut dan mengamankan satu orang WNA Taiwan lainnya berinisial YJCH yang sedang membongkar kursi sofa berisi 60 bungkus sabu atau seberat : 60.361 gram dan £ 300.250 butir H5.

Dengan demikian, jumlah barang bukti narkotika dan psikotropika yang disita olehBNN adalah sebanyak 100.615 gram sabu dan 300.250 butir H5.

Sedangkan barang bukti lainnya yang turut disita BNN, yaitu berupa satu buah senjata api, delapan butir peluru, dua buah selongsong peluru, satu buah mobil, dan sembilan buah telepon genggam.

Dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa narkotika tersebut rencananya akan diambil langsung oleh masing-masing pembeli untuk selanjutnya diedarkan di kota-kota besar wilayah Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Tangerang, dan Semarang.

“Hingga saat ini BNN bekerja sama dengan Bea dan Cukai masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui jaringan dan jalur penyelundupan narkotika dari sindikat narkotika asal Taiwan tersebut,” kata Kepala BNN Budi Waseso ditempat yang sama.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 114 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat (1), Pasal 112 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati.

Dengan pengungkapan ini BNN telah berhasil menyelamatkan lebih dari 900.000 jiwa dari bahaya penyalahgunaan narkotika. (Andika)

Exit mobile version