Menimbang Ketersediaan Infrastruktur Indonesia

Silicon_Valley

NUSANTARANEWS.CO – Siapa bilang iklim investasi di Indonesia tak kondusif? Jika tidak kondusif, mengapa Indonesia lima tahun ke depan digadang-gadang akan menjadi negara markasnya perusahan-perusahaan besar dunia? Apakah Indonesia punya infrastruktur?

Di Amerika Serikat kita mengenal Silicon Valley. Ya, Silicon Valley adalah julukan untuk sebuah daerah di bagian selatan Teluk San Francisco di California Utara, yang menjadi tempat berkumpulnya perusahaan-perusahaan terbesar dunia. Salah satu dari sekian banyak perusahaan besar itu ialah Tesla Motors. Sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang otomotif yang khusus mengembangkan mobil sport elektrik atau mobil sport dengan tenaga baterai yang berkecepatan dan bertorsi tinggi. Sebuah perusahaan yang beberapa tahun terakhir gencar mengkampanyekan pengurangan bahan bakar minyak dan mengalihkannya ke tenaga listrik dan panel surya.

Terlepas dari itu, kondusifnya iklim Indonesia untuk berinvestasi membuat perusahaan-perusahaan besar, terutama perusahaan startup, berencana membangun Indonesia menjadi Silicon Valley-nya Asia. Setidaknya, hal itu diakui oleh CEO Fenox Capital, Anis Uzzaman baru-baru ini di Jakarta. Menurutnya, Indonesia punya potensi besar tempat ekosistem startup terbesar di Asia bila mengacu pada kisah kesuksesan sejumlah startup macam Tokopedia, Traveloka, Gojek dan lain-lain.

Persoalannya sekarang di Indonesia adalah menyangkut kepercayaan dari investor. Utamanya ihwal keterbukaan informasi publik. Sebab, hengkangnya sejumlah perusahaan sebelumnya seperti Ford Motor Company dari Indonesia sebetulnya lebih karena persoalan lemahnya transparansi, partisipasi publik, akuntabilitas dan inovasi dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efisien. Perilaku koruptif adalah salah satu tindakan yang membuat jengah sejumlah perusahaan yang hengkang, termasuk masyarakat luas.

Untuk itu, langkah pemerintah Indonesia untuk menuju clean government patut disambut baik. Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik merupakan langkah maju pemerintah menghadapi zaman baru yang akan segera bergulir.

Lebih lanjut, jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar membuat perusahaan-perusahaan besar berencana membangun markasnya di Indonesia. “Bila pemerintah terus menyelenggarakan ini, hal ini akan menjadi pertumbuhan yang baik bagi startup,” imbuh Uzzaman.

Hanya saja, untuk pengembangan startup tentunya dibutuhkan pembangunan infrastruktur untuk jaringan internet, dan itu merupakan salah satu pekerjaan rumah pemerintah yang harus segera diselesaikan dalam waktu cepat. Pertanyaan lagi yang perlu dipertegas, apakah Indonesia punya infrastruktur? (eriec dieda/red)

Exit mobile version