Meneladani Semangat Bung Tomo Tokoh Kebangkitan Nasional

NUSANTARANEWS.CO – Bertepatan pada tanggal 20 Mei sebagai hari kebangkitan nasional tentu mengingatkan kita kepada pahlawan yang telah bersusah-payah memajukan jati diri bangsa. Sementara untuk mengingat Pahlawan tidak sekedar pada hari atau momentum saja, melainkan setiap tindakan untuk melakukan hal-hal yang baik serta turut andil memajukan bangsa sendiri. Kita tahu bahwasannya menjadi warga negara Indonesia patut bangga mempunyai sosok pahlawan yang sangat berjasa seperti Bung Tomo, tokoh kebangkitan nasional.

Dr. Sutomo atau yang sering dipanggil Bung Tomo lahir di Surabaya pada tanggal 02 Oktober 1920 silam. Bung Tomo termasuk orang beruntung, karena untuk mendapatkan akses pendidikan pada waktu itu tidaklah mudah bagi kaum pribumi. Bung Tomo yang lahir di keluarga yang menengah tersebut waktu semasa mudanya sudah aktif di berbagai organisasi. Di dalam organisasinya pun Bung Tomo mendapatkan banyak hal, termasuk mempunyai semangat untuk mempertahankan NKRI. Selain itu, semangatnya dalam melawan penjajah patut diapreasi, juga dalam orasinya yang mampu menggetarkan pendengarnya sehingga semangat untuk melawan penjajah pada saat pertempuran 10 November 1945 begitu sangat menggelora.

Dalam kehidupannya, Bung Tomo pernah memiliki karir yang bagus, di antaranya ia pernah menggeluti bidang Jurnalistik dan menjadi wartawan lepas pada Harian Soeara Oemoem di Surabaya pada tahun 1937. Lalu menjadi Redaktur Mingguan Pembela Rakyat serta menjadi wartawan dan penulis pojok harian berbahasa Jawa, Ekspres, di Surabaya pada tahun 1939. Tak hanya itu, selepas peperangan melawan penjajah Bung Tomo sempat terjun ke dunia politik dengan menjadi Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Veteran, kemudian saat pemerintahan orde baru ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun sayang, karena kekecewaannya terhadap pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto, maka ia berani melawan dan meneriakkan ketidakadilan yang terjadi pada masa itu. Sehingga pada puncaknya Bung Tomo dipenjara oleh pemerintahan Orde Baru .

Semangat juang para pahlawan mestinya sebagai contoh bagi warga negara Indonesia agar terus memajukan Indonesia menjadi negara yang berdaulat. Artinya, meneruskan perjuangan para pahlawan. Seperti pada pilar ke empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika yang menyebutkan tidak ada jaminan bagi sebuah bangsa dan negara untuk bertahan secara kekal tanpa adanya kebulatan tekad dari seluruh masyarakat dan bangsanya untuk mempertahankan sendiri negara dan bangsanya. Namun, telah kita ketahui bahwasannya akhir-akhir ini Indonesia dihadapkan berbagai persoalan seperti pada kasus intoleransi yang sudah berkembang, kekerasan seksual, narkoba, juga masih banyak yang lain. Padahal, sebagai pemuda yang seharusnya menjadi barisan depan diharapkan bagi Indonesia untuk dapat memperbaiki dan memajukan negara Indonesia. (L.Novita)

Exit mobile version