Mendikbud: Bahasa Harus Kita Hidupi Dengan Karya

Mendikbud saat menyerahkan Penghargaan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2016/Foto: Dok. Humas Kemendikbud

Mendikbud saat menyerahkan Penghargaan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2016/Foto: Dok. Humas Kemendikbud

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memartabatkan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal ini disampaikan Mendikbud pada puncak penyelenggaraan Bulan Bahasa dan Sastra bertajuk “Martabatkan Bahasa dan Sastra, Rayakan Kebhinekaan”, di Jakarta, Jumat (28/20/2019)

“Sebagaimana tema kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini, kita berarti telah memartabatkan jati diri kita, sebagai bangsa Indonesia yang terbentuk dari berbagai suku bangsa. Untuk itu wajib kita Warga Negara Indonesia memartabatkan bahasa dan sastra Indonesia,” pesan Mendikbud.

Pesan ini merupakan menegas terhadap diikrarkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan melalui Sumpah Pemuda, sejak tahun 1980. Dimana Kemendikbud waktu itu berperan sebagai penggagas penyelenggaraan Bulan Bahasa dan Sastra.

Lebih lanjut Mendikbud menyatakan, dalam visi Kemendikbud, terdapat frasa yang memberi arah semua aktivitas yang dilakukan Kemendikbud dan para pemangku kepentingan, yaitu “terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayan yang berkarakter”. Jika dikaitkan visi tersebut dengan tema Bulan Bahasa dan Sastra 2016, maka terdapat kaitan erat bahwa bahasa dan sastra dapat membentuk insan Indonesia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter.

“Dengan berlandaskan pemikiran tersebut, sekurang-kurangnya ada satu misi Kemendikbud yang secara konseptual dapat kita penuhi, yaitu mewujudkan pelaku pendidikan dan kebudayaan yang kuat, sebuah kekuatan karakter dan jati diri yang datang dari bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang kita kuasai dan gunakan,” tutur Mendikbud.

Bahasa Indonesia, kata Mendikbud, terbukti dapat mempersatukan ribuan suku bangsa. Selain itu, dipastikan bahwa bahasa Indonesia adalah sarana peneguh karakter keindonesiaan. Oleh karena itu, karya sastra menjadi sangat penting. Sastra tidak hanya menghibur, menjadi sarana rekreasi jiwa, tetapi juga mencerdaskan dan menghaluskan budi.

“Bahasa harus kita isi. Bahasa harus kita hidupi dengan karya, maka karya akan akan membuat hidup manusia menjadi berarti,” pesan Mendikbud. (Maman)

Exit mobile version