NUSANTARANEWS.CO – Menanti Pengunduran Diri Kakorlantas Polri dan Kapolda Jateng. Pada libur Natal 2015 lalu, Ind Police Watch atau IPW mencatat kemacetan parah di jalur Pantura dua kali terjadi di era kepemimpinan Jenderal Badrodin Haiti sebagi Kepala Kepolisian atau Kapolri. Pertama, menjelang libur Natal 2015. Kedua saat mudik Lebaran 2016.
“Di libur Natal 2015, ketidakbecusan dalam merekayasa lalulintas ini terjadi saat Korlantas Polri dipimpin Irjen Condro Kirono. Lalu, di mudik Lebaran “jalur neraka” Brebes terjadi saat Kapolda Jateng dipimpin Irjen Condro Kirono,” ujar Ketua Presidium Ind Police Watch Neta S Pane kepada Nusantaranews, Sabtu (9/7/2016).
Mudik 2016 menjadi catatan hitam bagi Jenderal Badroddin Haiti menjelang lengser sebagai Kapolri. “Jalur neraka” yang terjadi di Brebes menunjukkan betapa buruknya rekayasa lalulintas yang dilakukan jajaran Polda Jateng maupun Korlantas Polri.
“Dua hari setelah kemacetan parah di libur Natal 2015, Dirjen Hubdar Djoko Sasono mengundurkan diri, karena malu dan merasa bertanggung jawab. Lalu, siapakah yang akan mundur dengan kemacetan parah di mudik Lebaran 2016 ini, apakah Kakorlantas Polri atau Kapolda Jateng? Kita tunggu saja,” terang Neta. Baca juga: Pemerintahan Jokowi Gagal Mengorganisir Mudik 2016
Kemacetan lalulintas di mudik Lebaran 2016 ini paling parah dan melelahkan dibandingkan musim mudik sebelumnya. Akibat “jalur neraka” Brebes, pemudik kehabisan bensin di tol, kelaparan tidak ada penjual makanan, kebelet tidak ada toilet, terjebak kemacetan lebih dari 25 jam di jalur yang sama. “Jarak tempuh dari Cirebon ke Ungaran Semarang mencapai 35 jam. Pintu Tol Brebes Timur jadi “pusat neraka” bagi pemudik,” cetusnya.
Saat terjadi liburan Natal 2015, Korlantas Polri mengatakan, kemacetan parah terjadi akibat belum berfungsinya tol Brebes. Faktanya, begitu tol Brebes berfungsi, kemacetan di Mudik 2016 malah makin parah. Korlantas Polri maupun Polda Jateng tidak mampu melakukan rekayasa lalulintas mudik dengan maksimal, akibatnya terjadi stagnasi hingga 25 jam. “Kasus ini menjadi catatan hitam bagi karir Kapolri Haiti,” sambung Neta.
“IPW berharap Kapolri baru Tito Karnavian perlu mengevaluasi dan mencermati kasus ini agar kemacetan parah di jalur tersebut bisa diminimalisir dengan rekayasa lalulintas yang dirancang Korlantas maupun Polda Jateng, sehingga kasus yang sama tidak terulang,” pungkasnya. (Red/Sego)