Menaker Sebut Goblok Investor China Yang Bawa Pekerja Dari Negaranya

Menaker Hanif Dhakiri. Foto via @kemnakerRI

Menaker Hanif Dhakiri. Foto via @kemnakerRI

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dakhiri menyebut goblok investor China yang membawa seluruh pekerja dari negaranya. Hal itu disampaikannya saat dirinya ditanya mengenai isu masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China secara massal ke Indonesia.

Menurut Hanif, kedatangan pekerja asal Tiongkok dalam jumlah besar ke Indonesia tidak masuk akal. Menurut dia, terlalu besar beban ongkos yang harus dibayar investor jika harus mengandalkan pekerja dari negerinya sendiri.

“Ya kalo ada pengusaha begitu, saya bilang itu pengusaha paling goblok. Kalo misalnya kita jadi investor di Thailand, terus butuh membangun jembatan, atau misal Smelter di sana. Terus butuh 5 ribu tenaga kerja. Karena saya investor dari Indonesia, lalu saya bawa 5 ribu orang, lalu saya angkut untuk saya pekerjakan di Thailand sana. Itu dari segi bisnis nggak masuk. Jadi kalo ada yang melakukan itu, mungkin itu pengusaha goblok. Tapi kalo nggak bawa sama sekali juga nggak logis. Tapi mungkin kalau butuh 5 ribu ya mungkin dia bawa 5 ratus saja dari Indonesia. Dan sisanya diambil warga lokal,” ujar Hanif saat menjadi pembicara pada acara diskusi bertema SARA, Radikalisme dan Prospek Ekonomi Indonesia yang digelar DPP PKB di Finance Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin (23/1/2017).

Hanif menyinggung beragam isu yang memutarbalikkan fakta soal TKA asal China. Selain terkait jumlah, kata Hanif, soal gaji TKA asal China dikabarkan secara berlebihan.

“Mana ada pengusaha yang mau susah-susah. Apalagi di bilang nanti kalo kerja disini nanti orang Chinanya dibayar 15 juta. Apalagi begitu,” ucapnya.

Hanif berharap masyarakat tidak mudah dibohongi beredarnya isu hoax tentang TKA China. Ia memastikan isu TKA asal China cenderung tendensius dan menyudutkan pemerintah.

“Makanya saya katakan ini lebih nuansa profokasi ketimbang fakta yang sebenarnya. Oleh karenanya, ini yang justru harus dilawan bersama-sama bagaimana politisasi terhadap isu-isu yang dikaitkan dengan isu-isu SARA ini,” terangnya.

Seperti diketahui, DPP PKB menggelar diskusi yang bertema SARA, Radikalisme dan prospek Ekonomi Nasional. Diskusi tersebut tampil sebagai pemateri diantaranya Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri, Staf Ahli Kordinator Wakil Presiden dan Pengusaha Sofjan Wanandi, Staf Menko Ekonomi Boby Harafinus, dan Chairman INACHAM (Indonesia Chamber of Commerce in China) Liky Sutikno dan Ekonom Faisal Basri. (Hatiem)

Exit mobile version