Mayjen TNI Ganip Warsito Didaulat Resmikan Masjid Darussalam Syuhada Poso

Pangdam XIII Merdeka Mayjen Ganip Warsito pada persemian oenggunaan kembali masjid Jami Darussalam Syuhada Pondok Pesantren Walisongo yang terletak di Ds.Lage Kp. Sintuwulemba Kilo sembilan Kota Poso, Kamis (5/1/2017)/Foto: Penrem 132 Tadulako

Pangdam XIII Merdeka Mayjen Ganip Warsito pada persemian oenggunaan kembali masjid Jami Darussalam Syuhada Pondok Pesantren Walisongo yang terletak di Ds.Lage Kp. Sintuwulemba Kilo sembilan Kota Poso, Kamis (5/1/2017)/Foto: Penrem 132 Tadulako

NUSANTARANEWS.CO – Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito didaulat oleh Danrem 132 Tadulako dan Bupati Poso untuk meresmikan kembali penggunaan Mesjid untuk umat Islam beribadah, Kamis (5/1/2017) lalu. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti yang disaksikan oleh Bupati Poso, Kasrem 132 Tadulako, Kapolres Poso, Para Toga, Todat dan Tomas yang ada di Poso.

Mayjen Ganip Warsito dalam sambutannya menyerukan kepada seluruh masyarakat Poso untuk bersama-sama membantu pemerintah dalam membangun kembali Poso agar dapat sejajar dengan daerah lainnya.

“Dan sama-sama aparat keamanan TNI/Polri dalam menjaga situasi dan kondisi keamanan agar tetap kondusif,” jelas Mayjen Ganip.

Sedangkan Bupati Poso Darmin A. Sigilipu mengajak masyarakat Poso termasuk para DPO yang masih tersisa agar bersama-sama membangun Poso kembali.

“Konflik yang terjadi di masa lalu sangat merugikan seluruh masyarakat Kabupaten Poso itu sendiri,” tegas Sigilipu.

Terkait konflik di masa lalu yang dimaksud merupakan konflik horisontal di Poso yang telah berlalu sejak 16 tahun silam.

Namun demikian, cerita dan kenangannya seolah-olah masih tidak ada habisnya. Salah satunya adalah dibakarnya Mesjid Jami Darussalam Syuhada Pondok Pesantren Walisongo yang terletak di Ds.Lage Kp. Sintuwulemba Kilo sembilan Kota Poso yang diresmikan oleh Mayjen Ganip dan Gereja Parokhi Santa Theresia di Ds. Moengko Kabupaten Poso.

Kantor Berita Palu melaporkan, bahwa kedua rumah ibadah ini sudah 16 tahun tidak digunakan karena dibakar saat terjadinya konflik horisontal saat itu. Pembakarn kedua rumah ibadah itu membawa trauma tersendiri bagi umatnya untuk melakukan aktifitas seperti sediakala sehingga terus mempengaruhi keutuhan toleransi dan membawa dampak lambatnya proses pembangunan.

Karena itu, Danrem 132 Tadulako Kol. Inf Muhammad Saleh Mustafa setelah mendapat dukungan dan bantuan dari Bupati Poso dan Kapolda Sulteng, berinisiatif melakukan renovasi atas kedua rumah ibadah tersebut. Hasilnya, kehidupan toleransi antar umat beragama yang telah berangsur membaik selama ini semakin tercipta.

Pada peringatan Natal 2016 kemarin umat Khatolik Gereja Parokhi Santa Theresia sudah mulai  digunakan secara perdana dalam prosesi Natal. Begitu pula dengan Mesjid Jami Darussalam Syuhada yang telah selesai direnovasi oleh para Prajurit TNI. (sule/bpn)

Exit mobile version