Mata Pelajaran Penting di Sekolah Bukan Matematika tapi Bahasa dan Sastra

Karya Sastra ilega yang beredar di Soviet. Foto: Dok. RBTH

Karya Sastra ilega yang beredar di Soviet. Foto: Dok. RBTH

NusantaraNews.co, Jakarta – Rusia merupakan salah satu negara yang unggul di bidang kesusastraan. Sejumlah nama sastrawan besar lengkap dengan karya-karya monumentalnya menjadi literatur penting di Indonesia khususnya di kalangan seniman.

Sebut beberapa nama yang populer di Indonesia seperti Nikolai Gogol, Fyodor Dostoyevsky, Anton Chekhov, Leo Tolstoy, dll.

Belakangan, Sastra Rusia tidak hanya menjadi bacaan penting di kalangan seniman atau sastrawan saja, melainkan juga menjadi pelajaran yang dianggap penting pula di sekolah. Pasalnya, pelajaran bahasa dan sastra Rusia dianggap penting untuk mengajarkan anak tentang moral dan spiritual.

Seperti yang diungkapkan oleh anggota Dewan Federasi Rusia Aleksey Aleksandrov bahwa, Mata pelajaran penting di sekolah bukan Matematika, melainkan Bahasa Rusia. Demikian Aleksandrov mengutip pendapat seorang ilmuwan dan ahli matematika Rusia tentang pentingnya pelajaran bahasa dan sastra Rusia di sekolah.

“Seorang ilmuwan Rusia terkenal yang juga ahli matematika Viktor Sadovnichiy pernah menyebutkan mata pelajaran penting di sekolah. Anda mungkin terkejut, tapi itu bukan Matematika. Pelajaran yang ia sebutkan adalah Bahasa dan Sastra Rusia,” kata Aleksandrov saat menghadiri penyambutan peserta Forum Pekerja di Oblast Kaluga seperti dilansir vest-news.ru, Rabu (30/8/2017) lalu.

“Memang seperti itulah seharusnya. Jika boleh saya menambahkannya, menurut saya, Sejarah juga termasuk mata pelajaran penting setelah Bahasa dan Sastra Rusia,” imbuh Aleksandrov.

Ia juga berpendapat, setiap anak harus menerima pendidikan dasar yang serius di sekolah. Model pendidikan ini, kata Aleksandrov harus bisa membentuk dan mempersiapkan anak-anak untuk dapat hidup dan bekerja dengan baik.

Aleksandrov pun meyakini bahwa yang terpenting bagi anak sekolah adalah pendidikan moral dan spiritual. “Setiap anak yang belajar di sekolah tak mesti melanjutkan ke perguruan tinggi,” ujarnya.

“Saat ini, kebanyakan sekolah di Rusia seakan hanya mempersiapkan anak agar bisa lulus dan melanjutkan perguruan tinggi. Saya pikir, ini bukan sikap yang benar. Tugas utama pendidik di sekolah pada umumnya harus berkaitan dengan moral dan spiritual,” sambung Aleksandrov.

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Exit mobile version