NusantaraNews.co, Yogyakarta – Mahasiswa menanggung tugas dan kewajiban untuk hadir dalam segala persoalan sebagai juru bicara, penggerak, sekaligus aktor yang solutif. Itulah sebab, predikat agent of change, agent of control, atau agen perubahan disandangkan kepada mahasiswa.
Pada prinsipnya, mahasiswa tidak boleh tidak harus menjalan perintah yang tersurat dalam tri dharma perguruan tinggi. Sehingga, pendidikan yang dijalani dan pengatahuan yang dienyam dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Barangkali, barangkat dari kenyataan tugas dan kewajiban itulah, para mahasiswa asal Natuna di Yogyakarta (Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Natuna–Yogyakarta/IPMKN-Y) berkumpul mebicarakan perihal apa dan bagaimana masa depan daerah mereka yakni Natuna melalui forum diskusi dengan tema “Peran dan Fungsi Mahasiswa Dalam Membangun Daerah”.
Ketua panitia acara, Febriadi, menyampaikan, diskusi digelar untuk mengetahui sejauh mana kepedulian Mahasiswa Kabupaten Natuna di Kota Yogayakrta terhadap daerah.
“Saya melihat kondisi pemuda dan mahasiswa yang dijargonkan sebagai punggung kemajuan suatu bangsa dan negara sampai hari ini masih dipertanyakan oleh masyarakat luas khususnya masyarakat Kabupaten Natuna,” ungkap Febriadi saat menyampaikan sambutannya pada acara peringatan Hari Lahir (Harlah) berdirinya Asrama Mahasiswa Daerah Kabupaten Natuna di Kota Yogyakarta (Asrama Laut Sakti Rantau Bertuah) ke 3 di Sekretariat Asrama Mahasiswa Kabupaten Natuna, Muja Muju, Umbulharjo, Yogyakarta, Selasa (19/9/2017).
Ia pun menegaskan bahwa, sudah menjadi keharusan pemuda yang seyogyanya menyandang dan memegang status Mahasiswa untuk aktif ikut dalam mengkontrol dan mengawasi kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah pusat khususnya daerah Kabupaten Natuna.
Sementara itu, penasehat Asrama Laut Sakti Rantau Bertuah, Juniawan, mengatakan bahwa diskusi tersebut sangat penting dalam memberikan pencerahan dan membuka jalan fikiran seluruh Mahasiwa Natuna yang ada di Kota Yogyakarta. “Tujuannya untuk menerapkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian kepada Masayarakat,” ujarnya.
Apresiasi peserta pun positif mengikuti harlah dengan rangkaian acara diskusi tersebut, seperti yang disampaikan oleh salah seorang peserta, Defri Romadonal. “Baru kali ini acara diskusi dimasukkan dalam acara inti harlah Asrama Mahasiswa Kabupaten Natuna di Yogyakarta biasanya hanya seremonial dan pemotongan tumpeng,” tuturnya.
Peserta lainnya, Selo, juga mengungkapakan harapannya untuk keberlanjutan acara diskusi tersebut. “Saya berharap setelah acara diskusi ini terlaksana, seluruh Mahasiswa khsususnya Mahasiswa asal Kabupaten Natuna lebih menyadari 0peran dan fungsi Mahasiswa bukan saja dalam bidang akademis. Akan tetapi, ada yang lebih besar dari sekedera itu yakni mengbdi kepada masyarakat luas khususnya masyarakat dimana mahasiswa tinggal,” kata dia.
Diskusi yang diisi oleh Drs. Baharuddin Thalib dan dan dimoderatori oleh Santoso ini diikuti oleh 90 Peserta yang tergabung dalam anggota IPMKN-Y. Acara yang diadakan oleh Pengurus Asrama bekerja sama dengan Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Natuna–Yogyakarta (IPMKN-Y) diawali dengan acara pembacaan tahlil bersama. (snt/red02)
Editor: Sulaiman