LPAI Diminta Dandim Jember Ikut Kawal Pancasila

Dandim Jember Letkol Inf Rudianto mengikuti acara Lajnah Pembinaan Akhlaq Islamiyah (LPAI) di Kabupaten Jember, Jumat (17/11). Foto: Sis/Istimewa

Dandim Jember Letkol Inf Rudianto mengikuti acara Lajnah Pembinaan Akhlaq Islamiyah (LPAI) di Kabupaten Jember, Jumat (17/11). Foto: Sis/Istimewa

NUSANTARANEWS.CO, Jember – Dalam sebuah acara Lajnah Pembinaan Akhlaq Islamiyah (LPAI) di Kabupaten Jember, Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Rudianto menjelaskan arti penting Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dandim menjelaskan, bangsa Indonesia Indonesia lahir dengan keberagaman suku dan agama yang diikat dengan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.

“Bhineka Tuggal Ika sendiri ada pada Dasar Negera kita Pancasila,” katanya di hadapan Kapolsek Kaliwates Kompol H Harwiyono, SH mewakili Kapolres Jember, KH Hamid Hasbulloh, KH Tohari, KH Zaenal Fanani dan KH Samsul serta 200 orang santri , Jember, Jumat (17/11).

Ia memaparkan, keberadaan Pancasila sendiri merupakan dasar negara yang dirumuskan oleh para founding fathers yang juga melibatkan tokoh agama saat itu, termasuk tokoh agama Islam. Menurutnya, keberadaan Pancasila tersebut merupakan satu-satunya azas, pandangan hidup bahkan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang sangat cocok bagi bangsa Indonesia karena mampu mepersatukan keberagaman.

“Seiring dengan perkembangan zaman saat ini di mana arus informasi mengalir begitu deras dengan media informasi yang semakin canggih hingga tak berbatas tempat, ruang dan waktu, kapan saja dan dimana saja dapat kita akses dengan mudah, sehingga muncul adanya pihak-pihak yang berupaya merubah pola pikir kita dengan pengaruh-pengaruh idiologi lain baik itu terorisme, radikalisme dan lain-lain yang berupaya menggantikan Pancasila sebagai dasar negara,” papar Dandim.

Dandim mencontohkan maraknya berita-berita bohong dan palsu di media sosial yang bertujuan menyebarkan isu supaya setiap komponen bangsa saling menjatuhkan, membenturkan TNI dengan Polsi dan beragam upaya memeceh belah lainnya.

“Kesemuanya ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa sehingga melemahkan pertahanan negara agar mudah dikuasai oleh pihak-pihak tertentu tersebut, inilah yang dinamakan perang non militer, mereka menggunakan pemicu-pemicu isu dan lain-lain tersebut,” jelasnya.

Karenanya, Dandim menyerukan dan berharap masyarakat, terutama kalangan generasi muda agar bijaksana dalam menyikapi perkembang arus informasi yang begitu deras, yang ditandai maraknya pemberitaan bohong.

“Untuk itu pada kesempatan yang baik ini saya mengingatkan generasi muda untuk bijak dalam menyikapi berbagai pemberitaan yang berkembang liar dimedia sosial maupun di media mainstream, jangan mudah terpancing, jangan sampai kita terprovokasi,” paparnya.

Lebih lanjut Dandim mengajak masyarakat untuk mengawal Pancasila sebagai satu-satunya asas berbangsa dan bernegara.

“Mari Kita kawal ideologi Pancasila di samping sebagai peninggalan sesepuh-sesepuh kita, peninggalan para ulama kita, Pancasila adalah satu-satunya ideologi negara yang kita cintai bersama yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tutupnya. (sis)

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version