Tepat Sasaran
Beberapa lensa pembidik
Membidik mangsa
Tepat sasaran
Beberapa diantaranya
Menangkap sisi indah parasnya
Lain dengan engkau
Sedang memotret apakah engkau ?
Wajahku atau hatiku ?
Bukan wajahku
Melainkan hatiku
Yang tak lagi ada benteng pertahanan
Purbalingga, 12 April 2018
Sang Angan
Semesta sedang dingin-dinginnya
Gerimis tak kunjung reda
Bayang tentangmu hilir mudik di kepala
Membuatku mereview semuanya
Semerbak wangimu melambai
Menari terbawa angin
Merasuk ke dalam angan
Sketsa wajahmu nampak tersenyum
Bahkan menertawakanku
Aku yang masih merindukanmu
Langit menghentikan tangisnya
Awan berarak dan dunia bergerak
Tokoh berperan kecewa
Muncul dalam slide memori
Mengetuk sanubari
Menghapus ilusi
Dan memusnahkan imajinasi
Purbalingga, 1 September 2018
Lenyap oleh Gelap
Senja memperindah siluetmu
Bayangmu indah menawan, tapi
Garis senyum bibirmu tak nampak
Rupanya kau sedang menutup diri
Kau pandai menipu
Gelap hitam pekat
Bahkan rona bahagia
Tak lagi terlihat
Kemarilah, duduk denganku
Pahit kopimu menanti senyum manismu
Purwokerto, 7 Februari 2019
Sisa Semalam
Bumi dipijaki langkah-langkah
Percikan peluh iringi langkah
Jiwa kuat penuh gairah
Layak tak layak tiada resah
Air mata mengering
Ditanduskan kemiskinan
Rintih lapar kerap terdengar
Orang-orang tidur di bahu kota
Mati tak berdaya
Berteduh dari tangis
Dan ratapan sisa semalam
Purbalingga, 10 Februari 2019
Sebab Sadar
Pelabuhan akhir sedari awal
Awal untuk mengakhiri
Akhir untuk mengawali
Pada saatnya tiba
Kapal pengangkut juang
Tiba di sebuah dermaga
Beberapa menetap
Beberapa singgah
Kemudian melanjutkan perjalanan
Sebab sadar
Tak ada pejuang berhenti di tengah
Purwokerto, 11 Februari 2019
Takkan Asing
Apakah esok semesta masih sama?
Langit biru nan damai
Silir sejuk merasuk dalam sanubari
Burung yang nampak lalu lalang
Nyanyiannya buat hati tenang
Syahdu
Esok bagaimana?
Tiga empat tahun ke depan
Burung terbang ada saingan
Burung raksasa dengan kendali manusia
Datang dan pergi dari landasan di pinggir desa
Bising takan lagi asing
Purbalingga, 12 Februari 2019
Rema Fadia Haya, lahir di Purbalingga 10 Desember 2000. Beralamat di Desa Tidu RT 01 RW 02, Bukateja, Purbalingga. Sekarang menempuh pendidikan S1 di IAIN Purwokerto Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah Fb: Rema Fadia Haya, Instagram: @remaaafh.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com
Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co