Kopi Jumpa
Kopi panas takaran sepertiga malam
Menuai kisah separuh malam risau
Tengadah tangan tengadah hati
Harap belaian malam
Sekali lagi
Hariku parau
Sumbang, 16 September 2019
Hening
Hening itu ketika
terdengar dendang gerimis
membasahi setiap jalan
dan air mata di pipi itu
tak mampu berteriak
Purwokerto 29 September 2019
Sulit Ku Coba
Ketika mentari sembunyi malu di balik alas roban
Hanya sekelipan cahaya terlihat hampir purna
Ku berjalan di antara hutan kalba
Menelusuri peristiwa yang ada
namun mengapa sajak ini tak mengalir?
Apakah pikirku terselip di antara batu batu?
Alam telah mengunyah kata kataku
Bantar Bolang, 30 September 2019
Kemarilah
Kau rebahkan alat kerja harianmu di pelataranku
Tunggu!
Aku sediakan secangkir teh rindu tuk mampir di bunga tidurmu
Agar ketika fajar menjemputmu
Kau siap tebar cahaya
Purwokerto, 2 Oktober 2019
Mengeja Kata
Hati bersuara
Melalang buana
Pikiranpun pergi menerobos seribu bayangan
Apalah artiku jikalau pemilik tak kuasai pena
Hanya bisa mengeja kata
Purwokerto, 2 Oktober 2019
Separuh Penyempurna
Rinduku
Pada nama yang tak tau
kemana kuharus mencarinya
ketika gerimis turunkan berkah,
buatku tak tahan tengadah tangan merekah
keyakinan dan doa kuharap turun bersama
menjadi benih di bumi wewangian cinta
Sumbang, 25 September 2019
Langit Separuh
Bersamanya aku pulang,telah pulang
Katanya sambil mendaki terawang bulan
Kan ku bawa bintang bintang
Untuk dirimu handai taulan
Purwokerto, 10 September 2019
Penulis: Normalisa Azizah, lahir di Banyumas, pada 25 Agustus 2001. Saat ini, dia tercatat sebagai mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. Kini dia mengikuti komunitas Abdul Wachid B.S.