Konstalasi Politik DKI: Anies Berpeluang ‘Rampok’ Suara Agus-Sylvi

Agus Harimurti Yudhoyono dan ANies Baswedan/Foto Ilustrasi: NUSANTARAnews

Agus Harimurti Yudhoyono dan ANies Baswedan/Foto Ilustrasi: NUSANTARAnews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Hasil hitung cepat (quick qount) dari sejumlah survei Pilkada DKI Jakarta menempatkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan masuk putaran kedua. Menurut pengamat politik Adi Prayitno jika dilihat peta politiknya, kekuatan keduanya relatif berimbang.

Ia menilai dalam konteks ini, penentu kemenangan terletak pada sejauh mana kemampuan keduanya meraih suara pendukung Agus-Sylvi yang mencapai 17%. Apalagi selisih suara Ahok dan Anies hanya terpaut dikisaran angka 2 persen.

Lantas pertanyaannya, siapa pasangan calon (paslon) yang paling berpeluang besar mampu ‘merampok’ dukungan massa dari pemilih Agus-Sylvi?

“Saya melihat ada sejumlah kemungkinan. Secara umum, kedua paslon relatif berimbang untuk mendapat limpahan suara pendukung Agus-Sylvi. Tergantung seberapa kuat lobi, penetrasi dan kesamaan visi misi Anies-Ahok cocok dengan pemilih Agus. Ini tak mudah tentunya,” kata Adi Prayitno saat dihubungi Nusantaranews via WhatsApp di Jakarta, Jum’at (17/2/2017).

Lanjut dia, kemungkinan berikutnya, pemilih Agus-Sylvi lebih cenderung akan beralih ke Anies. “Sebab, pemilih Agus dan Anies memiliki irisan yang senapas, yakni sama-sama pemilih Islam yang semangat melawan Ahok atau ‘Asal Bukan Ahok’,” sambung dia.

Meski begitu, kata Adi, problemnya terletak pada corak keberagamaan pemilih Islam antar masing-masing parpol yang berbeda. Bukan rahasia umum, jika corak keberagamaan pemilih PAN, PKB, PPP dan PKS beda-beda. Meski sesama muslim, acap kali tafsir keislaman mereka tak sama.

“Anies harus mampu mengkomunikasikan ceruk pemilih muslim yang berbeda ini,” terangnya.

Penulis: Romandhon

Exit mobile version