NUSANTARANEWS.CO, Aceh Tamiang – 14 Oktober 2021. Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Aceh Tamiang Ir. Tahar Bin Yusuf (TB.Ys) menyampaikan klarifikasi berita yang dimuat oleh media elektronik Aceh Journal Nasional Network (AJNN) pada 13 Oktober 2021 lalu terkait atlit menembak disabilitas NPCI Kabupaten Aceh Tamiang, yaitu Hasanah dan Lisa Ariska yang keduanya adalah penyandang tuna daksa yang terpilih untuk memperkuat kontingen Peparnas Aceh pada event kejuaraan nasional Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) ke-XVI di Papua yang menyampaikan rasa kecewa terhadap sikap Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang karena tidak dipedulikan atau tidak memperhatikan para atlit layaknya atlit-atlit di daerah lain.
Menurut ketua NPCI Kabupaten Aceh Tamiang, yang dimaksud disini adalah Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga bahwa pernyataan tersebut tidaklah tepat karena hubungan antara NPCI dengan Disparpora tetap harmonis, kegiatan-kegiatan NPCI selalu di support, hanya saja selama masa Covid-19 sedikit mengalami hambatan.
Terkait sikap salah satu atlit menembak, Hasanah dapat dimaklumi dan tidak dapat disalahkan karena yang bersangkutan baru pertama kali diterjunkan ke kancah kejuaraan nasional di provinsi yang jauh dan tentu punya rasa kekhawatiran tinggi atau takut tidak dipedulikan, apalagi daerah orang.
Pernyataan Kadisparpora Kabupaten Aceh Tamiang, Muslizar yang dikonfirmasi AJNN membantah bahwa tidak memperhatikan dua atlit menembak tersebut. Menurut Muslizar mereka atlit tidak berkoordinasi ke Dispora. “Mereka tidak ada koordinasi ke kami, seharusnya pak Tahar selaku Ketua NPCI berkoordinasi dengan kami, jadi kami tau ada atlit menembak yang mau pergi ke Banda Aceh,” kata Muslizar. Seadainya ada koordinasi atau laporan, kata Muslizar, pihaknya dari Dispora pasti mencari solusi untuk membantu. “Kalau orang itu datang ke kita pasti kita bantu, orang tarung derajat aja waktu berangkat TC kita suport
Sementara Ketua NPCI Kabupten Aceh Tamiang Ir. Tahar Bin Yusuf mengklarifikasi bahwa sebagai ketua NPCI Kabupaten Aceh Tamiang memeng benar belum melapor ke pihak Disparpora tentang keberangkatan dua atlit menembak disabilitas tersebut dikarenakan banyak hal. Namun sebagai pengurus yang diwakili oleh ketua seksi humas NPCI Aceh Tamiang telah melapor langsung kepada pihak disparpora Kabupaten Aceh Tamiang satu hari setelah surat pemenggilan diterima.
Alasan NPCI Aceh Tamiang belum melapor ke Disparpora antara lain karena telah diwakili oleh ketua seksi humas untuk melapor. Pengurus juga menerima aduan dari para atlit dan pelatih cabor yang sangat kecewa karena tidak dipanggil untuk ikut memperkuat kontingen Peparnas Aceh menuju Papua. Keputusan ini tidak sesuai dengan kesepakatan awal ketika pihak provinsi meminta untuk dipersiapkan 4 atau 5 atlit dari cabor yang berbeda untuk memperkuat kontingen Peparnas Aceh, yang akhirnya hanya 2 atlit yang dipanggil dari 1 cabor.
Selain itu, surat pemanggilan atlit dari Dinas Pamuda dan Olahraga Provinsi tertanggal 5 Oktober 2021, baru diterima NPCI Aceh Tamiang pada 7 Oktober 2021 dan pada tanggal yang sama para atlit juga harus melapor kepada panitia penyelenggara, jika tidak dinggap mengundurkan diri. Sehingga para atlit harus mempersiapkan surat-surat sebagai syarat, salah satunya adalah surat kesehatan dari rumah sakit. (GM)
Kontributor: Tahar BYs