Kisah Haru dan Dramatis Prajurit TNI dalam Pertempuran di Utikini

Prajurit TNI menyelamatkan bayi yang hendak dibakar Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Utikini, Papua. (Foto: Puspen Kodam XVII/Cendrawasih)

Prajurit TNI menyelamatkan bayi yang hendak dibakar Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Utikini, Papua. (Foto: Puspen Kodam XVII/Cendrawasih)

NUSANTARANEWS.CO, Mimika – Sejak peristiwa penyanderaan 1300 warga di Kampung Utikini, Banti dan Kimbely Tembagapura, Kabupaten Timika, Papua pada November 2017 lalu, seluruh warga pendatang baik orang asli Papua maupun warga non Papua telah mengungsi dan tidak lagi ada yang kembali ke kampung tersebut. Dan yang tinggal hanya penduduk asli setempat.

Misi TNI dan Polri kemudian merebut kembali kampung-kampung yang dikuasai oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyebut dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Belakangan, oleh kepolisian mereka disebut sebagai kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).

Dalam rangka merebut kembali kampung-kampung yang dikuasai OPM, pasukan TNI terdiri dari Yonif 751/R 20 personil, Yonif 754/ENK 20 personil dan Brigif 20/IJK 10 personil bergerak menuju sasaran.

Para anggota OPM tampaknya memang sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi kedatangan aparat keamanan. Kontak senjata pun tak terhindarkan. Nahas, dalam kontak senjata tersebut satu prajurit TNI atas nama Pratu Vicky Irad Uba Rumpaisum asal Sorong Papua gugur sebagai Kusuma Bangsa. Dan berdasarkan keterangan, dua orang anggota OPM tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Prajurit TNI berjaga-jaga di dekat sebuah bangunan yang dibakar oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). (Foto: Puspen Kodam XVII/Cendrawasih)

Namun, seperti dikatakan sebelumnya OPM ini sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan aparat keamanan. Tak ayal, usai terjadi kontak senjata, dan OPM terdesak, mereka berlarian ke dalam hutan. Sebelum melarikan diri, mereka masih sempat membakar sejumlah rumah warga.

Beruntung, seluruh warga dilaporkan berhasil selamat. Sementara, TNI terus mengejar para anggota OPM yang melarikan diri tersebut.

Dilaporkan, ulah OPM kali ini sangat brutal. Di Utikini, mereka membakar Rumah Sakit, Gedung Sekolah dan rumah warga. TNI berupaya melakukan pertempuran dengan OPM dengan rasa kemanusiaan.

Ada kisah dramatis sesaat setelah kampung direbut dan dikuasai oleh pasukan TNI yang dipimpin oleh Danbrigif 20/IJK Kolonel Inf Frits Pelamonia selaku Dansatgas.

Kolonel Frits mengumpulkan dan menenangkan masyarakt agar tidak ketakutan dan trauma. Dalam operasi ini TNI menurunkan pasukan sebanyak 50 personil.

Dalam operasi tersebut pada saat dilaksanakan pengejaran, pada dini hari tanggal 3 April Pasukan TNI menemukan sekelompok KKSB berusaha membakar sebuah rumah. Namun sempat diusir dengan tembakan sehingga mereka melarikan diri dengan meninggalkan seorang bayi di tengah-tengah medan pertempuran.

Beruntung pasukan TNI sangat jeli dan tidak melakukan tembakan secara ngawur. Sehingga bayi berhasil diselamatkan dibungkus dengan selimut selanjutnya digendong oleh seorang prajurit untuk dibawa ke kampung. Namun pengejaran akhirnya tidak dilanjutkan karena anggota TNI sibuk mengurusi bayi sedangkan momen tersebut dimanfaatkan oleh KKSB untuk melarikan diri. (red)

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version