NusantaraNews.co – Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur, KH Abdullah Sahal secara khusus menyampaikan, bahwa pondok pesantren merupakan sumber dari waladun shaleh, sedang Indonesia adalah ibunya. Indonesia dilahirkan para ulama. Indonesia bisa merdeka, karena perjuangan para ulama yang anti penjajahan.
“Dengan kekuatan pesantren, Indonesia bisa merdeka, bersih dari penjajahan, sejahtera, dan maju,” tegas Kiai Sahal pada Peringatan Hari Lahir ke-28 Pondok Pesantren Modern dan Launching Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) al-Ihsan, di Aula Ibnu Sina, Lingkungan Pesantren Modern, milik Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Jannah, Bandung, Selasa (31/10/2017) malam.
“Saya bangga menjadi bagian dari pesantren. Mari kita jalankan tugas kita masing-masing, sesuai dengan nilai, risalah, dan amanah kemerdekaan kita. Bangunlah jiwanya, bangun lah raganya, untuk Indonesia Raya. Tanamkanlah, pada anak-anak kita untuk mempertahankan kemerdekaan. Tanamkan untuk menjaga NKRI dan membangun Indonesia seutuhnya menuju cita-cita kemerdekaan. Agar apa yang kita lakukan berkah,” kata Kiai Sahal menambahkan.
Sementara itu, Ketua I Bidang Pendidikan Mahrus As’ad, Mewakili pondok Pesantren mengatakan, Ponpes Modern al-Ihsan didirikan di Kota Bandung pada 1989, dengan 11 santri. Pada 1991, ponpes pindah ke Baleendah.
“Alhamdulillah, kini, Ponpes Modern al-Ihsan memiliki sekitar 800 santri yang seluruhnya tinggal di asrama. Jika ditambah dengan RA, TK dan lainnya, jumlah santri al-Ihsan sekitar 1.100 santri,” terang Mahrus.
Pondok Modern al-Ihsan dipimpin oleh KH Ujang Muhammad Haji Masturo. Pesantren ini menyelenggarakan Kelompok Bermain (Kober); Taman Kanak-Kanak Iso Terpadu (TKIT); Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT); Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah (KMI) 6 Tahun dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT).
Selain itu, pesantren juga mengembangkan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH); Travel Umrah dan Haji Khusus (TUHK); Baitul Maap Lil-Ummah (BMU); Forum Pendidikan Anak Yatim dan Kaum Dhu’afa (FPYD); Majlis Ta’lim Lanjut Usia (MTLU).
Peringatan harlah ini dihadiri keluarga besar Yayasan Miftahul Jannah, Kanwil Kemenag Jawa Barat, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi, Direktur Diktis, Unsur Muspida, dan masyarakat. (Yanto/Red02)
Editor: Ach. Sulaiman