Ketika Ribuan Massa ANAK NKRI Demo 1310 Tolak Omnibus Law

Ketika ribuan massa ANAK NKRI Demo 1310 tolak Omnibus Law.
Ketika ribuan massa ANAK NKRI Demo 1310 tolak Omnibus Law/Foto: Tempo.co

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketika ribuan massa ANAK NKRI Demo 1310 tolak Omnibus Law. Ribuan masa yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) dan elemen lain seperti Alumni 212 (PA 212), FPI, dan GNPF Ulama menggelar unjuk rasa menolak Omnibus Law dengan tema “AKSI 1310 Tolak UU Ciptaker/Cilaka”.

Para pengunjuk rasa 1310 terus berdatangan memadati Jalan Medan Merdeka Barat sejak pukul 12.00 WIB. Mereka juga membawa berbagai atribut seperti bendera, spanduk, dan poster yang berisi tuntutan kepada pemerintah.

Wakil Sekjen PA 212, Novel Bamukmin mengatakan bahwa unjuk rasa ini membawa sejumlah tuntutan, antara lain: selamatkan NKRI dan kaum buruh, tolak RUU HIP/BPIP, dan bubarkan BPIP. Novel juga menyebut unjuk rasa ini sebagai lanjutan dari aksi pihaknya yang menolak RUU HIP.

Demo berlangsung tertib dan kondusif hingga mejelang petang ketika waktu aksi akan berakhir. Para pendemo pun memang sudah hendak membubarkan, truk komando ANAK NKRI sendiri sudah mulai bergerak meninggalkan lokasi beserta massanya yang kebanyakan berseragam putih-putih. Hingga tinggalah kerumunan para pemuda usia pelajar.

Situasi kerumunan di sekitar kawasan Patung Kuda terlihat memanas ketika terjadi aksi lempar batu dari sekelompok pengunjuk rasa hingga dibalas oleh tembakan gas air mata oleh pihak aparat keamanan.

Bentrokan pun tak terhindarkan, karena memang sudah petang – pihak petugas pun segera bergerak mendorong masa aksi keluar dari kawasan merdeka barat dengan kekuatan penuh – hingga masa akhirnya mundur dan sebagian masa aksi berpencaran hingga ke arah Cikini dan Pasar Senen.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan lebih dari 500 orang. Kabid Humas menyebut massa ini sebagai kelompok yang anarko atau pembuat kericuhan pada demo 1310 tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Mereka diidentifikasi berasal dari berbagai wilayah dan mayoritas merupakan pelajar dan pengangguran

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menuding bahwa biang kericuhan usai berlangsungnya aksi unjuk rasa oleh ANAK NKRI itu adalah kelompok anarko. (Ibrahim)

Exit mobile version