Kepala BNPB: Pengalaman Sebelumnya Dampak Liburan Sangat Berpengaruh Pada Kenaikan Kasus Covid-19

Kepala BNPB: Pengalaman sebelumnya dampak liburan sangat berpengaruh pada kenaikan kasus Covid-19.
Kepala BNPB: Pengalaman sebelumnya dampak liburan sangat berpengaruh pada kenaikan kasus Covid-19. Kepala BNPB Doni Monardo saat Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Libur Cuti Bersama dengan Kepala Daerah dan Forkopimda se-Indonesia, di Kantor Kemendagri, Gedung Sasana Bhakti Praja, Kamis, (22/10).

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kepala BNPB: Pengalaman sebelumnya dampak liburan sangat berpengaruh pada kenaikan kasus Covid-19. Misalnya saat liburan Idul Adha pada akhir Juli lalu, kenaikan kasus memang belum terlalu signifikan, tetapi pada libur panjang setelah perayaan 17 Agustus lonjakan kasusnya cukup drastis. Kasus tersebut mulai terlihat pada minggu ke-4 bulan Agustus dan puncaknya pada akhir September lalu, kata Doni Monardo saat Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Libur Cuti Bersama dengan Kepala Daerah dan Forkopimda se-Indonesia, di Kantor Kemendagri, Gedung Sasana Bhakti Praja, Kamis, (22/10).

Setelah dilakukan intervensi oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diperoleh data yang menunjukkan terjadinya penurunan kasus aktif. Doni menekankan, hal itu tidak terlepas dari kerja keras para gubernur, bupati, dan walikota, dengan dibantu TNI, Polri, relawan, dan seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat. “Pada 20 September kasus positif atau kasus aktif adalah 23,6% dan kemarin data yang diterima oleh Satgas turun ke posisi 16,81%, telah terjadi penurunan kasus 6,79%. Nah, di satu sisi Indonesia mengalami penurunan yang begitu tajam, di sisi lain kasus aktif dunia mengalami peningkatan,” ujar Doni.

Data menunjukkan, pada 20 September 2020 tingkat kesembuhan berada pada angka 72,5 persen, kemudian kemarin meningkat menjadi 79,73 persen. Artinya terjadi kenaikan sebesar 7,23%. Hal ini, menurut Doni, merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. “Hampir 300 ribu orang sudah sembuh, maka hari ini Insyaallah akan tembus 300 ribu orang yang sembuh, sebuah prestasi juga yang sangat menggembirakan. Namun, angka kematian masih belum bisa kita tekan di bawah angka global,” ujarnya.

Sesuai arahan Presiden, Doni kembali meminta agar libur panjang kali ini benar-benar diantisipasi dengan maksimal. Ia mengimbau untuk mematuhi protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan. Ia menganjurkan untuk memanfaatkan waktu di rumah dengan baik selama masa liburan. Namun, apabila tetap akan melakukan perjalanan ke luar kota sebaiknya orang yang bersangkutan melakukan tes mandiri, baik menggunakan rapid test atau PCR.

Selain itu, Doni mengingatkan tentang potensi curah hujan atau cuaca ekstrem pada masa libur panjang. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem akan melanda Indonesia terutama wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan sebagian wilayah timur Indonesia. “Oleh karenanya selama libur ini pun diharapkan kita bisa meluangkan waktu untuk melakukan berbagai langkah-langkah dan upaya, apel kesiapsiagaan, mengikuti informasi tentang perkembangan cuaca dari BMKG setiap saat, kemudian melakukan latihan-latihan yang bisa membantu, sehingga kesiapannya bisa lebih baik,” pungkas Doni. (ed. Banyu)

Sumber: Puspen Kemendagri

Exit mobile version